JAKARTA TODAY – Kerusuhan yang terjadi dalam aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR ditengarai karena ada provokasi. Polisi berdalih, mereka bertindak tegas karena ada upaya dari mahasiswa untuk menguasai Gedung DPR RI.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, aksi demo rusuh di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta kemarin sore diawali dengan permintaan massa yang ingin berkomunikasi dengan pimpinan DPR. Ketua DPR pun sejatinya siap menerima perwakilan dari massa tersebut.

BACA JUGA :  Minum Air Jahe Setiap Hari, Apa Sih Manfaatnya? Simak Ini

Namun, kata dia, massa justru ingin agar Ketua DPR dan jajaran DPR datang di tengah-tengah massa, hanya saja itu tak bisa dilakukan dengan berbagai faktor pertimbangan. Para mahasiswa itu lantas mengultimatum polisi bila sampai Ketua DPR tak hadir ditengah massa pada pukul 16.00 WIB, mereka bakal mendobrak pintu DPR/MPR RI.

BACA JUGA :  Diduga Bunuh Diri Tusuk Perut di Kamar Mandi, Mahasiswa di Pamekasan Ditemukan Tewas

“Saat pukul 16.05 WIB anggota kita yang berada di depan pagar (DPR) mulai didorong dan dilempari menggunakan botol air mineral dan batu, sedangkan yang disamping kanan sudah mulai merusak pagar DPR. Tujuannya agar bisa masuk ke dalam DPR dan ingin menguasai DPR,” ujarnya, Rabu (25/9/2019).

============================================================
============================================================
============================================================