Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa, menyerahkan bangunan SDN Bojong Kerta di Jalan Bojong Pesantren, Kota Bogor, Selasa (12/1/2016). SDN Bojong Kerta adalah salah satu bangunan yang terkena pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Ada 36,49 hektar yang dibutuhkan untuk pemÂbangunan Tol Bocimi dan saat ini sudah 98, 64 persen sudah dibebasÂkan. Salah satunya adalah bangunan SDN Bojong Kerta, dan saat ini disÂerahterimakan oleh Pemprov Jabar melalui Sekda Jabar.
Sekda Kota Bogor sekaligus Ketua Panitia Pembebasan Tanah Tol BoÂcimi Ade Syarif Hidayat mengakui bahwa pergantian bangunan SD yang terkena pembebasan lahan cukup mumpuni.
“Semula bangunannya sudah tiÂdak terlalu bagus, namun saat ini suÂdah sangat hebat dan kokoh dengan luas lahan hampir 2 ribu meter lebih dari semula hanya sekitar 600 meter lebih,†kata Ade di sela serah terima SDN Bojong Kerta, kemarin.
Pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 1 diÂtargetkan rampung pada Juni 2017. Tol Bocimi seksi 1 itu diharapkan dapat mulai beroperasi pada AgusÂtus 2017 demi mengurangi volume kemacetan di wilayah Ciawi hingga Lido.
Pemprov Jabar tengah berupaya untuk mempercepat pembebasan 7 persen lahan lainnya yang berupa tanah wakaf dan instansi. “Hal-hal yang menghambat proses percepaÂtan pembebasan lahan sudah kita identifikasi secara detail sehingga diÂharapkan semua tanah wakaf ini bisa dibebaskan di akhir Januari ini. DenÂgan demikian, kita targetkan pemÂbangunan seksi 1 bisa selesai di Juni 2017,” ujar Iwa, Selasa (12/1/2016).
Dijelaskan Iwa, pembangunan ruas tol Bocimi seksi 1 ini sangat penting mengingat kemacetan parah yang setiap hari terjadi di kawasan Ciawi hingga Lido. Akibatnya distriÂbusi atau arus barang maupun orang pun menjadi terhambat.
Untuk mempercepat pembeÂbasan lahan ini, pihaknya sudah membentuk tim kecil sudah mulai bekerja mulai pekan ini.
Menurutnya, Pemprov Jabar sangat berkepentingan terhadap rampungnya tol Bocimi seksi 1 yang sudah cukup lama mangkrak agar segera melakukan proses konstrukÂsi. “Masyarakat Bogor, Ciawi dan Sukabumi sudah lama menunggu. Kemacetan di seksi 1 ini paling parah. Kalau tuntas, ini tentu akan memudahkan arus barang dan orang,†tandasnya.(*)