CIBINONG, TODAY-Pelaksanaan Pekan olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar 2018 memang baru digelar 2 tahun lagi. Bahkan, sampai saat ini Pemkab dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor belum menentukan jumlah cabor serta regulasi batasan usia bagi atlet untuk bertanding di ajang pesta olahraga terbesar di Jabar tersebut.
Pakar OIahraga Kabupaten Bogor, Dr Yadi Mulyadi AR mengatakan sebaiknya Porda XIII Jabar 2018 mendatang tidak melebihi 30 cabor yang dipertandingkan. Hal itu untuk lebih memacu pembinaan yang lebih baik dan efisiensi anggran agar tidak terjadi pemborosan.
Alumni Pasca Sarjana UNJ ini menambahkan, semakin banyak cabor yang dipertandingkan, maka akan  banyak masalah yang muncul, belum lagi beban biaya kontingen.
“Sebaikmya cabor yang dipertandingkan mengacu ke cabor Olympic, selebihnya hak tuan rumah untuk menentukan cabor tambahan,†beber lelaki yang juga menjabat sebagai Dirtek PPLPD Kabupaten Bogor.
Disamping itu, kata Yadmul, harus ada keberanian untuk membuat regulasi pembatasan usia secara menyeluruh. Tidak parsial seperti yang terjadi saat Porda Jabar tahun 2010 di Kota Bandung, yang terkesan aneh karena batasan usia tiap cabor beda-beda.
“Dengan dengan adanya pembatasan usia maka akan nampak siapa saja atau daerah mana saja yang berhasil melakukan pembinaan dalam bidang keolahragaan,â€Â tegas Yadmul.
Lebih lanjut dirinya menambahkan jika mengacu pada pembatasan usia atau regulasi menyeluruh, secara tidak langsung akan menghambat segala jenis upaya mutasi atlit.
Tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan justru harus berani memulainya dari sekarang. Bagi atlet yang usianya sudah lewat harus berjiwa satria memberikan kesempatan kepada juniornya dan bagi cabor yang tidak masuk dalam event Porda XIII Jabar 2018 bisa melakukan kejurda bersama sehingga pembinaan tetap berjalan.
“Saya yakin jika cabor dan para pemangku kebijakan serta kepentingan olahraga tidak memiliki misi lain selain murni untuk olahraga maka tidak ada alasan menolak apa lagi merasa dirugikan,” imbuhnya.
Untuk atlet -atlet senior yang tidak bisa turun juga harus berjiwa besar memberi kesempatan. Disamping itu juga sudah pernah dan sering merasakan aura itu, kedewasaan semua pihak harus terbangun untuk mewujudkan mimpi besar membangun olahraga Jawa Barat. (Imam)