JAKARTA, Today – PT ZuÂrich Insurance Indonesia menyasar segmen usaha kecil dan menengah sebagai salah satu fokus dalam mengemÂbangkan bisnisnya di tengah masih rendahnya penetrasi industri asuransi umum.
Stuart Spencer, CEO Asia Pasific General Insurance, Zurich Insurance Group, mengatakan Indonesia menjadi bagian penting dari rencana grup usaha dalam upaya menÂjadi perusahaan asuransi yang kuat di Asia Pasifik.
Penetrasi industri asurÂansi umum nasional, jelasnya, masih terbilang rendah dibandingkan negara lain di dunia sehingga masih mungÂkin ditingkatkan lagi. Potensi pengembangan itu terutama hadir pada segmen konsumsi dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). “Umumnya di negara-negara Asia pasifik, terutama IndoÂnesia potensinya pada segÂmen consumer and small business,†katanya, Kamis (8/10/2015).
Stuart optimistis pihaknya mampu bersumbangsih pada pengembangan UKM di InÂdonesia karena fundamental ekonomi Indonesia masih kuat meskipun mengalamai perlambatan pertumbuhan. Menurutnya, upaya pemerinÂtah untuk mendorong pemÂbangunan infrastruktur akan memberikan dampak signifiÂkan bagi daya beli masyarakat. Di sisi lain, dia menegaskan saat ini porsi masyarakat yang belum terlindungi asuransi masih sangat besar jika dibandingkan negara lain.
Dalam kesempatan yang sama, President Director PT Zurich Insurance Indonesia Philippe Danielski menuturÂkan masih banyak pelaku UKM di Indonesia yang beÂlum memiliki perlindungan asuransi. Padahal, UKM dinilai menjadi salah satu penggerak utama ekonomi dan menyerÂap banyak tenaga kerja.
Pada semester I/2015, pihaknya telah meluncurkan produk asuransi Zurich BusiÂness Guard untuk melindungi pelaku UKM dari risiko yang semakin kompleks. “Jadi seÂlain menyasar korporasi, kami juga menyediakan perlindungan bagi segmen ritel, terÂmasuk UKM,†ujarnya.
Adapun berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, PT Zurich Insurance Indonesia hingga kuartal II/2015 mencatatkan perolehan premi bruto seÂnilai Rp226,12 miliar. Realisasi tersebut mencapai kisaran 51,72% dari total raihan premi bruto sepanjang 2015, yakni senilai Rp437,20 miliar. “Kami fokus ke dua pulau, yakni Jawa and Bali. Hingga saat ini lini bisnis properti masih menÂdominasi,†kata Philipppe.
(Adil | net)