“Saat masih berumur 12 tahun dan bermain bola di sekitar Friary Es­tate di Peckham, saya tidak pernah bermimpi bahwa saya bisa bermain untuk klub masa kecil saya, West Ham, menjadi kapten Leeds United, memenangi Liga Champions bersama Man­chester United, atau kembali dilatih manajer pertama saya, Harry Redknapp, di Queens Park Rangers,” ujarnya dilansir Soccerway.

“Saya selalu mengingat-ingat 81 caps bers­ama timnas Inggris dengan kebanggaan tinggi. Semua itu akan saya ingat sepanjang hidup saya. Memenangi 13 trofi selama berkarier di Manchester United sudah memenuhi segala impian saya dalam sepakbola. Dari seorang anak muda hingga saat ini, itu yang akan saya ingat-ingat,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Rendang Ayam Kampung, Menu Lezat untuk Santapan Keluarga Tercinta

Ferdinand memulai karier profesional­nya bersama West Ham United pada musim 1995/1996, lalu namanya mulai naik saat dibeli Leeds United pada musim 2000/2001. Cuma dua musim bermain di sana, Ferdinand men­jadi bek termahal sepanjang sejarah sepakbola Inggris saat dibeli MU pada musim 2002/2003 dengan banderol 30 juta poundsterling.

Ferdinand mencapai puncak kariernya bersama ‘Setan Merah’ dengan torehan 19 gelar dengan paling bergengsi adalah enam trofi Premier League dan satu trofi Liga Champions. Musim lalu dia memutuskan pergi dari MU dan gabung ke QPR. Total Fer­dinand mengumpulkan 514 penampilan di Premier League dengan sumbangan 11 gol.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Ingatkan PPPK untuk Melayani Masyarakat Kabupaten Bogor Secara Optimal

Kariernya di timnas Inggris dimulai ta­hun 1997 hingga 2011 dengan total 81 caps, sebelum berhenti karena kasus pelecehan rasial yang menimpa sang adik, Anton Ferdi­nand, dengan terdakwa saat itu duet Ferdi­nand di lini belakang The Three Lions, John Terry.

“Tanpa seorang pria Jenius seperti Sir Alex Ferguson, maka semua ini tidak akan mungkin terjadi. Dia pantas mendapat san­jungan tinggi dari saya karena dialah yang membuat saya menjadi seorang pria sejati, tidak hanya seorang pesepakbola. Menurut saya dia akan selalu jadi manajer terhebat dalam sejarah sepakbola Britania Raya,” tu­tup Ferdinand.

(Adilla Prasetyo Wibowo)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================