Para peritel asing semaÂkin agresif berekspansi di Tanah Air. Jumlah keÂlas menengah yang terus bertumbuh membuat Indonesia menjadi sasaran pasar yang emÂpuk bagi pemasaran produk ritel mereka.
Yang terbaru, perusahaan pengembang dan operator pusat perbelanjaan terbesar di Jepang, AEON Co., mulai merambah pasar Indonesia lewat gerai ritel perÂtamanya, AEON BSD City Store, yang ada di dalam AEON Mall BSD City, Tangerang, Banten.
Toyofumi Kashi, Presiden DiÂrektur PT AEON Indonesia (AEON BSD City Store), menyatakan mal tersebut adalah yang pertama dari target 10 pusat perbelanjaan yang akan dibangun di Indonesia.
“Sampai dengan 2020 kami berencana untuk membuka 10 shopping mall. Selain itu ada juga target penambahan geÂrai AEON yang kami dibangun di dalam shopping mall lain,†katÂanya seperti dilansir BISNIS.
AEON menawarkan konsep ritel yang berbeda dengan yang sudah lebih dulu ada di IndoneÂsia. Kashi menuturkan mal AEON tidak hanya menyediakan pakaian dan makanan tetapi juga elekÂtronik, dan kebutuhan dekorasi rumah. Idenya adalah menÂjadi one stop shopping dengan mengkombinasikan department store dan supermarket.
General Manager Finance & AcÂcounting Division PT AEON IndoÂnesia, Sudarmadi Salim, menamÂbahkan pihaknya juga mengincar pasar konsumen kelas menengah atas yang berada di daerah-daerah penyangga sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
“Kami tidak membuka di pusat kota tetapi di daerah pinggiran yang kami lihat memang masih membutuhkan . Seperti di Bumi Serpong Damai ini, tidak ada temÂpat yang oke dan masyarakatnya harus ke Serpong atau Alam SuÂtra padahal di BSD ada lebih dari 50.000 kepala keluarga,†ujarnya.
Pusat perbelanjaan ritel modÂern yang berpusat di Korea SeÂlatan, Lotte Group, juga semakin agresif menambah gerainya di Indonesia. Selama lima tahun beroperasi di Indonesia, LotÂtemart memiliki 39 pusat perÂbelanjaan, terdiri dari dua gerai yang berkonsep supermarket, 13 gerai dengan konsephypermarÂket, dan 24 gerai perkulakan.
Senior Marketing Manager
 Lottemart Indonesia Yudi Ng menuturkan tahun ini pihaknya menambah dua geÂrai baru, di Bandung dan SuraÂbaya. “Tahun depan kami akan lebih agresif lagi dengan renÂcana membangun lima hingga enam toko, ada yang berbentuk supermarket, hypermarket dan grosir,†ujarnya.
Gerai baru tersebut akan dibangun di Jakarta dan di area Indonesia bagian barat sepÂerti Pekanbaru. Dia optimistis bisnis ritel di Indonesia masih akan berkembang pesat seiring dengan potensi meningkatnya pertumbuhan perekonimian.
“Lotte masih melihat InÂdonesia sebagai pasar yang potensial. Target kami menÂjadi peritel nomor satu di Asia pada 2018 dari segi penjualan, jadi otomatis kami akan memÂbuka banyak cabang baru, terÂmasuk kawasan timur IndoneÂsia yang potensial,†tuturnya.
Dengan peritel asing yang semakin gencar berekspansi, Yudi menilai hal tersebut akan menambah persaingan. Kendati demikian dia mengaku tidak genÂtar karena masing-masing peritel memiliki diferensiasi dan target konsumen yang berbeda.
“Masuknya peritel asÂing justru malah bagus seÂhingga bisa berkompetisi dalam memberikan manfaat kepada customer. DiferÂensiasi kami sendiri akan fokus untuk maintain pelÂanggan setia Lottemart, kami menjaga kualitas produk dan juga aspek harga sesuai tagÂline kami ‘diskonnya di sana murahnya di sini’,†imbuh Yudi.
(BIS/Apri)