TRANSPORTASI sarana jalan merupakan unsur yang cukup penting dalam menunjang kemajuan pembangunan suatu daerah, disamping dapat memperlancar arus kegiatan ekonomi dan dapat pula mempermudah mobilitas penduduk antar daerah serta pariwisata
Oleh: SANDI M. ILHAM

Keberadaan jalan bebas hambatan (tol) Jagorawi dan Cipularang telah mempermudah akÂses menuju Kota Bogor. Selain itu keberadaan infrastruktur jaÂlan yang melintas dari wilayah Jakarta, Banten, Tanggerang, Depok, Cianjur dan Sukabumi telah menjadikan Kota Bogor sebagai salah satu kota transit dengan lalu lintar kendaraan yang cukup ramai. Aksesibilitas menuju dan dari kota ini relatif mudah dengan adanya jalan-jaÂlan alternatif serta moda transÂportasi umum yang cukup lengÂkap mulai dari kereta api, bis, taksi, angkutan umum, ojek, bemo, beca, delman dan moda transportasi lainnya.
Wisatawan Internasional
Wisatawan Internasional Yang Berkunjung Ke Kota BoÂgor? Dalam skala regional, Kota Bogor merupakan salah satu destinasi pariwisata, yang cukup di kenal terutama di wilayah Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Banten, Kerawang dan wilayah Jawa Barat lainnya. Kunjungan wisatawan di domiÂnasi wisatawan domestik denÂgan maksud menikmati suasana liburan akhir pekan dan libur sekolah, baik secara individu atau berkelompok bersama teÂman dan keluarga. Jumlah kunÂjungan wisatawan ke kota ini mengalami kecenderungan meÂningkat setiap tahunnya.
1. Karakteristik Wisatawan Karakteristik wisatawan interÂnasional yang berkunjung ke Kota Bogor sangat beragam dan datang dari berbagai negara di dunia. Wisatawan internasional yang berkunjung di dominasi oleh laki laki yaitu sebanyak 65% dan sisanya sebanyak 35% merupakan wanita. Sebanyak 58% wisatawan sudah menikah dan 42% wisatawan belum meÂnikah. Berdasarkan kelompok umur juga sangat beragam, mulai dari; anak anak, remaja, dewasa serta orang tua.. SebanÂyak 2% wisatawan berasal dari kelompok umur kurang dari 16 Tahun, 16% berada pada keÂlompok umur 16 sampai 24 TaÂhun, 27% berasal dari kelompok umur 25 sampai 34 Tahun, 28% berasal dari kelompok umur 35 sampai 44 Tahun serta 6% beÂrasal dari kelompok umur 55 sampai 64 Tahun. Wisatawan berasal dari berbagai negara yang berasal dari berbagai benua, seperti; America, EroÂpa, Asia, Afrika and Australia. Sebanyak 14 wisatawan berÂasal dari America, 14 Inggris, 11 Arab, 10 Belanda, 10 Australia, 7 France, 6 Turkey, 6 Canada, 6 Swedia, 4 Swiss, 4 China, dan negara lain nya. Tingkat pendidikan wisatawan relatif cukup tinggi, yaitu; akademi dan kuliah. Wisatawan memiÂliki sebaran pendapatan beraÂgam, mulai dari kurang 1000 U$ sampai lebih dari 5000 U$. Dari 36 wisatawan yang menÂjawab, sebanyak 16 wisatawan berprofesi sebagai pelajar, 3 seÂbagai dosen, 2 tenaga pengajar, 1 pemandu wisata, 1 staf LSM, 3 Sekretaris, 1 polisi, 1 pemasar, 1 ibu rumah tangga, 2 diplomat dan 5 pengusaha. Kunjungan perjalanan menunjukan sebanÂyak 21% wisatawan melalukan perjalanan sendirian, 34% wisaÂtawan bersama keluarga dan 34% wisatawan bersama teman. Sebagian lagi, yaitu sebanyak 3% wisatawan melalukan kunÂjungan kerja (kantor), 3% wisaÂtawan melalukan kunjungan dengan bantuan tour operator dan 5% wisatawan tidak menÂjawab.
2. Informasi, Motif dan Maksud Kunjungan Sebanyak 10% wisatawan mendapat inforÂmasi tentang Kota Bogor dari media cetak dan elektronik, 25% melalui Internet, 10% meÂlalui keluarga, 40% melalui teÂman, 11% melalui perusahaan pariwisata dan 4% wisatawan memperoleh dari sumber inÂformasi lainnya. Wisatawan meÂmutuskan berkunjung dengan dorongan (motif ) dari diri sendÂiri sebanyak 33%, dorongan dari keluarga 25%, dorongan dari teman 38% dan pengaruh dorongan perusahaan biro perÂjalanan sebanyak 4%. SebanÂyak 11% dari wisatawan menÂgunjungi Kota Bogor memiliki maksud untuk bekerja, 71% berkunjung dengan maksud leisure dan rekreasi, 10% berÂmaksud mengunjungi keluarga, 6% berkunjung dengan maksud pendidikan dan penelitian serta 2% memiliki maksud kunjungan lainnya
3. Tingkat Ketertarikan, MiÂnat dan Kepuasan Tingkat ketÂertarikan wisatawan internasiÂonal menunjukan sebanyak 2% wisatawan menyatakan tidak tertarik, 3% kurang tertarik, 7% biasa saja, 48% tertarik dan 40% menyatakan sangat tertarik terÂhadap destinasi dan daya tarik serta pengalaman berwisata nya di Kota Bogor.
Sebanyak 64% wisatawan menyatakan minatnya terÂhadap kondisi alam, 14% wisaÂtawan terhadap kondisisosial dan budaya masyarakat, 11% wisatawan terhadap peninggaÂlan dan sejarah Kota Bogor, 8% wisatawan terhadap hiburan dan belanja di Kota Bogor dan 1% yang menyatakan lainnya. Tingkat kepuasan wisatawan berada pada tingkat menikmati sebanyak 94% dan tidak menikÂmati sebanyak 6%. Sebanyak 97% wisatawan internasional yang mengunjungi dan melakuÂkan aktivitas wisata di Kota BoÂgor merasa puas dan sebanyak 3% wisatawan tidak merasa puas atas pengalaman perjalaÂnan yang di lakukan di Kota Bogor
4. Lama Tinggal, Akomodasi dan Pengeluaran Wisatawan Lama tinggal wisatawan interÂnasional bervariasi mulai dari 1 hari sampai satu minggu serta ada wisatawan yang menjawab lebih dari satu minggu. PersenÂtase wisatawan yang menjawab tinggal 1 hari sebanyak 9%, 2 hari 1 malam sebanyak 15%, 3 hari 2 malam 30%, 1 Minggu seÂbanyak 22% dan menjawab lainÂnya sebanyak 21%. Kebanyakan wisatawan memanfaatkan akoÂmodasi berlokasi berada pada pusat pelayanan atau berada di pusat Kota Bogor. Sebanyak 22% wisatawan tinggal di SanÂtika hotel, 17% wisatawan tingÂgal di Salak hotel, 6% wisatawan tinggal di Permata Hotel, 5% wisatawan tinggal di Pangrango hotel, 3% wisatawan tinggal di Puri Bali Hotel serta sebagian lagi tinggal di akomodasi yang berada di sekitar pusat kota. Pengeluaran wisatawan selama melalukan perjalanan di Kota Bogor sangat beragam, mulai dari 1000 U$ sampai 5000 U$
5. Destinasi Pariwisata dan Saran Wisatawan Wisatawan internasional kebanyakan menÂgunjungi destinasi pariwisata yang memiliki akses relatif muÂdah, sama halnya dengan tipe akomodasi yang dipilih kecenÂderungannya berada dipusat Kota Bogor. Kecenderungan ini menunjukan bahwa secara umum wisatawan internasional lebih memilih tinggal dipusat-pusat pelayanan publik yang infratrukturnya lebih baik dan memiliki akses yang mudah, termasuk akses ke destinasi parÂwisata yang di pilih nya seperti; Kebun Raya Bogor, Museum ZoÂologi, Museum PETA dan daya tarik serta sarana rekreasi lain yang berada dipusat kota. MaÂsukan dan saran yang menarik adalah mengenai perbaikan fasilitas publik dan lingkungan. Masukan dan saran sangat pentÂing karena berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pariwisata Kota Bogor ke depannya. Hal pentÂing lainya dikemukakan wisaÂtawan mengenai saran pengemÂbangan dan perbaikan fasilitas pariwisata, sistem trasnportasi, kelestarian dan kebersihan lingÂkungan, area publik dan jalur wisata yang ada di kota ini.
Pengembangan Pariwisata Kota Bogor
Mampukah Sebagai DestiÂnasi Pariwisata Internasional? Pemerintah Daerah Kota Bogor memberikan komitmen dan duÂkungan terhadap pengembanÂgan pembangunan pariwisata di wilayahnya sesuai dengan misi kota ini yaitu “Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorentasi pada industri pariÂwisata dan industry kreatif â€.
Kebijakan dan Peraturan Pariwisata Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pariwisata Pemerintah Daerah Kota Bogor melalui dinas kebuÂdayaan dan pariwisata berpeÂdoman pada Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Implementasi pelaksanaan pembangunan pariwisata daerah berdasarkan pada dokumen perencanaan pengembangan pariwisata daeÂrah (rencana induk pengemÂbangan pariwisata daerah dan master plan pariwisata Kota Bogor) yang secara vertikal mengikuti hirarki kebijakan dan peraturan yang berlaku. Pada pelaksanaan pengembangan pembangunan pariwisata, DiÂnas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor berkoordinasi dan kerjasama secara horizontal bersama dinas terkait lingkup sektoral pembangunan. Selain itu pada pelaksanaan teknis pengembangan pembangunan pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berkoordinasi dan bekerjasama dengan seluÂruh stakeholder kepariwisataan untuk mewujudkan pembanguÂnan pariwisata di wilayahnya.
Perencanaan Pariwisata Sampai saat ini, pengembanÂgan pariwisata Kota Bogor seperti yang tercantum pada rencana jangka panjang 2009- 2025 dan rencana pariwisata 2010 masih fokus pada tingkat lokal, regional dan nasional. Mempertimbangkan hasil peneÂlitian, pembangunan pariwisata Kota Bogor memiliki potensi pengembangan untuk tingkat internasional yang dapat menÂdatangkan wisatawan internasiÂonal dari berbagai negara sumÂber wisatawan seperti negara negara Eropa, Inggris, Amerika, Australia, dan negara-negara di Asia, khususnya negara sumber wisatawan yang memiliki kaitan sejarah dengan kota ini di masa lampau.
Upaya Pemerintah Daerah Kota Bogor Dalam PengembanÂgan Pariwisata Sesuai dengan misi Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorentasi paÂdaindustri pariwisata dan indusÂtry kreatif. pemerintah daerah terus berupaya mengembangÂkan perekonomian masyarakat dengan menitikberatkan pada jasa (industri tersier) dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang ada, termasuk poÂtensi pariwisata.
Salah satu alternatif upaya optimalisasi pengembangan pariwisata daerah adalah meÂlalui pengembangan Kota BoÂgor sebagai Suatu destinasi pariwisata internasional. Upaya pengembangan Kota Bogor sebÂagai suatu destinasi pariwisata internasional membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik seluruh stakeholder kepariwisataan daerah di Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor berkomitmen dan mendukung pengembangan dan pembanÂgunan pariwisata di wilayahnya melalui Departemen KebudayÂaan dan Pariwisata, termasuk untuk pengembangan Kota BoÂgor sebagai destinasi pariwisata internasional.
Rekomendasi PengemÂbangan Sebagai Suatu DestiÂnasi Parwisata Internasional Mempertimbangkan bahasan penawaran pariwisata (destinaÂsi, daya tarik wisata, akomodasi dan transportasi) dan perminÂtaan pariwisata (wisatawan inÂternasional), Kota Bogor masih memiliki peluang mengoptimalÂkan potensi pariwisata daerah sebagai suatu destinasi pariÂwisata internasional. KoordiÂnasi dan kerjasama stakeholder kepariwisataan diperlukan unÂtuk mendukung pengembanÂgan potensi pariwisata supaya dapat memberikan manfaat optimal dari pembangunan pariwisata yang di laksanakan. Walaupun secara kebijakan dan perencanaan pembangunan pariwisata Kota Bogor sampai saat ini masih memprioritaskan kepada tingkat lokal, regional dan nasional atau dengan kata lain masih fokus terhadap wisaÂtawan domestik, tidak menutup kemungkinan optimalisasi poÂtensi pariwisata untuk pengemÂbangan dan pembangunan pariÂwisata ke depan lebih diperluas lagi pada tingkat internasional. Pada rangkaian Hari Jadi BoÂgor semoga dapat mendorong siklus ekonomi wisata di Kota Bogor dengan cepat sebagai suatu destinasi pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan internasional.
Simpulan dan Saran
Pariwisata sebagai integral kegiatan pembangunan suatu daerah dapat memberikan manfaat langsung dan tidak langsung bagi masyarakat. Kota Bogor merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan pariwisata, baik di tingkat lokal, regional, naÂsional, maupun internasional. Beberapa potensi pariwisata diantaranya adalah; destinasi pariwisata yang berada di Kota Bogor, daya tarik wisata penduÂkung berupa bangunan peningÂgalan sejarah, fasilitas wisata dan pelayanan transportasi. Wisatawan internasional yang berkunjung berasal dari berÂbagai negara di dunia, seperti negara-negara Eropa, Inggris, Amerika, Australia dan negara negara di Asia. Selama melakuÂkan perjalanan, wisatawan mengunjungi beberapa destiÂnasi wisata dan tinggal di fasiliÂtas akomodasi yang ada di kota ini. Wisatawan internasional merasa dapat menikmati fasiliÂtas pariwisata dan merasa puas atas pengalaman perjalanan di Kota Bogor.
Pemerintah Daerah Kota Bogor berkomitmen dan memÂberikan dukungan terhadap pengembangan pembangunan pariwisata di wilayahnya sesuai dengan visi dan misi kota ini. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pariwisata oleh Pemerintah Daerah Kota BoÂgor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berpedoman pada Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang KepariÂwisataan. Pelaksanaan pemÂbangunan pariwisata daerah mengacu pada dokumen perÂencanaan pengembangan pariÂwisata daerah (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata DaeÂrah- RIPPDA atau Master Plan Pariwisata Kota Bogor) yang diimplementasikan oleh seluÂruh stakeholder kepariwisataan Kota Bogor. Sampai saat ini, pengembangan pariwisata Kota Bogor masih fokus pada tingkat lokal, regional dan nasional atau masih fokus pada segmen pasar wisatawan domestik.
Mempertimbangkan hasil penelitian melalui pendekatan penawaran dan permintaan pariwisata Kota Bogor memiliki potensi pengembangan sebagai suatu destinasi pariwisata interÂnasional. Hal ini dapat menjadi pertimbangan Pemerintah DaeÂrah Kota Bogor untuk mengopÂtimalkan potensi yang dimiliki untuk pengembangan pariwisaÂta daerah kedepannya. BeberaÂpa rekomendasi terkait dengan pengembangan pariwisata Kota Bogor diantaranya: pengemÂbangan destinasi pariwisata baru, bangunan peninggalan sebagai dukungan pengembanÂgan pariwisata, pengembangan fasilitas sesuai dengan kebutuÂhan pada suatu destinasi atauÂpun wilayah Kota Bogor secara umum, peningkatan kualitas pelayanan transportasi serta peningkatan kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata.
# Penulis adalah Ketua BidangPariwisata Budaya dan Ekonomi Kreatif LSM BOGOR RAYA INSTITUTE “BRaInâ€,
Duta Pemuda Pelopor Pariwisata
Kota Bogor 2013