PENGUATAN dolar Amerika Serikat (USD) kian tak terbendung. Rupiah pun melemah cukup dalam, sampai ke titik terendahnya sejak masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Krisis di depan mata?
ALFIAN MUJANI
[email protected]
Sejumlah tempat penukaran valuta asÂing, Kamis (4/6/2015) kemarin tampak tak terlalu ramai pengunjung. Namun para pedagang valuta asing terlihat teÂgang. Mereka memelototi pergerakan nilai tukar beberapa mata uang terhadap dolar Amerika Serikat (USD), terutama rupiah. SebeÂlum ditutup di kisaran Rp 13.290, USD sempat menyentuh titik tertingginya di level Rp 13.313. Ini merupakan posisi USD terkuat dalam 17 tahun terakhir.
Menurut Analis dari Daewoo Securities, Taye Shim, posisi USD tersebut merupakan yang terÂtinggi sejak 7 Agustus 1998. Ada beberapa faktor yang membuat rupiah melemah.
“Pertama, lemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan prediksinya ke depan, kedua, dana asing yang terus mengalir ke luar,†kata Shim dalam risetnya, Kamis (4/6/2015).
Posisi USD yang paling tinggi terhadap rupiah ada di level Rp 16.650 pada 17 Juni 1998 alias saat krisis moneter (krismon). Setelah itu tertinggi kedua pada 25 November 2008 di Rp 12.650.