UNTUK pertama kalinya, siswa-siswi SMP mengikuti Ujian KenaikanKelas (UKK) berbasis komputer. Dengan digunakannya sistem Computer Based Test (CBT), SMP Kosgoro Bogor menjadi sekolah satu-satunya di Bogor yang memanfaatkan full sistem komputer saat ujian.
Oleh : RIFKY SETIADI
[email protected]
Kepala Sekolah SMP Kosgoro Bogor, Drs. Abdullah MM, menerangkan, pihaknya meÂnyiapkan ruangan kelas khuÂsus yang dibagi dalam sesi untuk penyÂelenggara semua mata pelajaran yang diujikan. “Ini berhubungan dengan jumlah komputer yang tersedia, sekaÂligus untuk mengatur random soal,†ungkapnya.
Meski untuk pertama kalinya, AbdulÂlah melihat tidak ada kendala dalam peÂnyelenggaraan ujian yang menggunakan sistem CBT ini. Hal tersebut dikarenakan, para siswa telah menjalani beberapa uji coba sebelumnya. “Jadi, kita sudah melakuÂkan beberapa uji coba dan terakhir pada saat try out,†katanya disela-sela pelakÂsanaan ujian di SMP Kosgoro Bogor, Jum’at (12/06/2015) lalu.
Secara teknis, pelaksanaan ujian CBT ini menggunakan browser google chrome, masuk dalam alamat Cbt.SmpKosgro. Sch.id, masuk dalam folder mata pelajaran kemuÂdian setiap siswa memiliki password, dan tinggal meÂmasukan nama lengkap peserta. Dengan begitu, setiap siswa tiÂdak akan dapat berbuat curang karena soal yang diberikan masing-masing siswa juga berbeda- b e d a . “Jadi, ujian denganme n g g u n a k a n sistem CBT ini, sangat mendidik. Selain setiap siswa tidak dapat berbuat curang. Sistem CBT ini juga terhindar dari kekurangan distribusi untuk pelakÂsanaan ujian,†ulasnya.
Abdullah sangat bersyukur dengan lancarnya penyelenggaraan ujian ini dan terus diupayakan agar pelaksanaan semakin baik, mulai dalam perencanaan hingga pelaksaan CBT. Kedepan, pihaknya juga berharap semua sekolah dapat menerapkan sistem CBT dalam pelaksanaan Ujian. “Hasil yang kami lakukan memperlihatkan ujian sistem CBT sangat efektif, mungkin bisa muÂlai diterapkan di sekolah lain,†harapnya.
Terkait dengan kemampuan siswa mengerÂjakan UN dengan sistem CBT, Abdullah optimistis sekolahnya yang mulai disebut sebagai sebagai sekolah unggul ini, bakal meraih angka yang baik. “Anak-anak disiapkan dengan demikian matang. Pemberian les tambahan sudah dilakukan. Para guru berharap nanti ada siswa yang berhasil meÂnyandang nilai yang tinggi karena mereka sudah terbiasa dan siap jika kelak harus menghadapi UN dengan sistem CBT,†tandasnya.
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan memang meÂnyatakan bahwa UN tahun ini diselenggarakan untuk menilai kemampuan dan capaian seorang siswa dalam pelajaran. Karena nilai UN itu jusÂtru akan lebih banyak dimanfaatkan siswa unÂtuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, kelulusan siswa sepenuhnya sepenuhnya ditentukan oleh sekolah. Dengan demikian, sekolah diharapkan akan bisa lebih obyektif dalam memutuskan kelulusan siswa berÂdasarkan pertimbangan nilai dan prestasinya di seluruh pelajaran. Itulah sebabnya, langkah ini sejalan dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas UN dan mendorong tumbuhnya kejuÂjuran para siswa.
Abdullah menambahkan, pihaknya pun meÂnyambut baik wacana Mendikbud yang akan mencanangkan indeks integritas bagi tiap-tiap sekolah. “Ini merupakan ide yang bagus dalam meningkatkan keseriusan elemen pendidikan di dalam suatu sekolah,†kata dia.