SINGAPURA, Today -Â Kontigen InÂdonesia stagnan berada di posisi lima perolehan medali SEA Games 2015 sementara hingga hari MinÂggu 14 Juni 2015. Sementara tim tuan rumah ada di urutan kedua, di bawah Thailand.
Kejutan muncul di tim pencak silat Indonesia, saat Tri Juanda Samsul Bahar yang tidak diungÂgulkan menyumbangkan sekeping emas. Ia mengalahkan MuhamÂmad Sobri asal Malaysia dengan kedudukan 4-1 dan rincian skor 20- 19, 25-20, 19-17, 21-19, 15-23.
“Ia merupakan kuda hitam yang ternyata mampu memberiÂkan prestasi terbaiknya, kami sangat mengapresiasi karena perÂjuanganya luar biasa untuk bisa lepas dari tekanan,†ujar Pelatih Tim Indonesia, Indro Catur seÂbagaimana diwartakan Antara, Senin (15/6/2015).
Tim silat Indonesia memang gagal meraih target empat medali emas, namun Indonesia menemÂpati urutan kedua pencak silat denÂgan torehan tiga medali emas, tiga perak dan perunggu.
Di hari yang sama, setelah penÂantian 24 tahun lamanya, tim naÂsional basket putri Indonesia akhÂirnya bisa meraih perak lagi dari SEA Games. Medali emas direbut Malaysia.
Kepastian medali perak itu diÂdapatkan pasukan ‘Merah Putih’ setelah Malaysia menang atas VietÂnam 82-50 di laga pemungkas grup G pada Senin (15/6/2015).
Menggunakan sistem setengah kompetisi grup, putri Indonesia meraih empat kemenangan dan hanya satu kali kalah.
Langkah itu hanya disamai oleh Malaysia. Tapi, Malaysia ungÂgul head to head atas Indonesia dengan skor 70-45. Malaysia pun menjadi pemuncak klasemen akhÂir dan diganjar emas. Medali perÂunggu menjadi milik Thailand.
Hasil itu menjadi ulangan putri Indonesia di tahun 1991 alias 24 taÂhun lampau yang didapatkan Julisa Rastafari dkk di Manila, Filipina.
Perak yang diraih di Singapura itu sekaligus menjadi pelepas daÂhaga tim basket putri setelah tak pernah lagi meraih medali sejak SEA Games 1997.
Tim putra masih akan meÂnentukan hasil di laga pemungkas menghadapi menghadapi Filipina malam ini (15/6/2015).
(Imam/net)