Waktu menunjukan pukul 02:00 wib, keheningan malam menjelang pagi di Gang Pasama, Kota Bogor mulai terpecah dengan suara alunan musik khas rakyat.
Oleh : GUNTUR EKO WICAKSONO
[email protected]
Band sahur yang dihuni oleh anak-anak ABG, muÂlai berkeliling kampung meneriakan kata “banÂgun…bangun… sahur… sahur…†kegiatan membangunkan warga jelang makan sahur ini meÂmang sudah menjadi tradisi daerah setempat.
Mereka membekali diri dengan peralatan seadanya, mulai dari drum band, kicrikan, alat robana dan lain sebagainya
Ketua perkumpulan band sahur RW 07, Adin (43) menjelaskan keÂgiatan seperti ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, dari mulai dirinya masih remaja.
“Pastinya saya lupa sejak kapan, tapi yang jelas dari mulai saya remaja kegiatan ini memang sudah ada, dan itu terus berlangsung sampai saat ini yah turun temurun begitulah,†ujarnya
Adin juga menjelaskan alat-alat yang digunakan band sahur untuk membangunkan sahur didapat dari rumah masing-masing dan juga ada peralatan yang dipinjam dari masjid yang ada di RW tersebut.
“Alat-alat kaya botol, ember, panci itu biasanya mereka bawa dari rumah masing-masing sedangkan untuk peralatan marawis, bedug, gendang ketipling, simbal dan keÂcrekan itu peralatan punya masjid Al-Istiqomah,†bebernya.
Ketua Perkumpulan band sahur RW 01, Agus Mulyana, membenarkan kalau band sahur seperti ini sudah ada sejak dirinya kecil dan itu diturunkan kepada adik-adik kecil di RW-nya.
“Kalau yang sudah dewasa hanya mendampingi saja, biasanya yang ikut muter sih dari umur dua taÂhun sampai umur belasan tahun,†ujarnya
Ia menjelaskan mereka semua berkumpul di pos depan SD CimangÂgu kecil pada pukul 02.00 WIB dan biasanya selesai pada pukul 03.00 WIB
(Guntur Eko Wicaksono)
Bagi Halaman