MANTAN pemain yang pernah merumput di Persatuan Sepakbola Bogor (PSB) dan PerÂsikabo ini mengkritik klub tidak sepantasnya menunggak gaji para pemainnya
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Mantan pemain yang terkahir meumput sebagai punggawa PerÂsija Jakarta, Aris Indarto mengÂkritik keras manajemen klub yang menunggak gaji para pemainnya. Dirinya meÂnilai hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh klub. “Tidak sepantasnya tim sekelas PerÂsija selalu bermasalah soal gaji. Tanpa APBD memang menyulitkan, tapi jangan dijadikan alasan terus menerus,†tukasnya belum lama ini.
Pemain jebolan Diklat Ragunan terseÂbut meminta manajemen sekelas Persija JaÂkarta bisa bersikap lebih prefesional dalam memenuhi kewajiban terhadap para pungÂgawanya. “Manajemen harus berpikir lebih keras bagaimana mengelola keuangan lebÂih profesional, sebab tim Indonesia Super League (ISL) lainnya bisa, kenapa Persija tiÂdak?†lanjut mantan pemain Timnas IndoneÂsia asal Sragen, Jawa Tengah, ini.
Aris Indarto juga mengkritik kebijakan manajemen Persija yang cenderung mencari pemain bintang dengan harga mahal. Namun di sisi lain selalu mengalami masalah dengan pembayaran gaji pemainnya.
“Jangan sampai lebih besar pasak dariÂpada tiang. Mungkin bisa disiasati dengan keberadaan tim pencari bakat. Tidak selalu membeli pemain bintang, tapi justru bagaimaÂna menciptakan pemain bintang,†paparnya.
“Dulu, manajemen sangat akrab dengan pemain. Suasana kekeluargaan sangat kenÂtal,†tambah pemain yang pernah merumput di PSB Bogor, Persikabo Bogor, Persik Kediri, PSIS Semarang, Persitara Jakarta Utara, dan menutup karier di Persisko Tanjabbar ini.