BOGOR, Today – Tidak kunÂjung selesainya jaminan kesejahteraan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kepada para atletnya. Menjadikan beÂberapa atlet angkat kaki dari Kota Bogor. para atlet lain yang masih bertahan, mulai pikir-pikir untuk menerima pinangan dari daerah lain.
Berdasarkan pantauan BOGIR TODAY, atlet yang suÂdah jelas hengkang adalah lima orang atlet renang yang tergabung di bawah PersatuÂan Renang Seluruh IndoneÂsia (PRSI) Kota Bogor. Serta seorang atlet biliar yang gagal dipulangkan kembali ke pangÂkuan Kota Hujan.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengaku suÂdah melakukan berbagai upaÂya, namun hingga kini belum ada titik terang. Baik upaya ke atas berkoordinasi dengan Pemkot Bogor serta upaya ke bawah merangkul para cabang olahraga (cabor) dan atlet.
Ketua Umum KONI Kota Bogor, Basuki mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan wakil walikota Usmar Hariman terkait upaya menseÂjahterakan para atlet berÂprestasi. Salah satunya memÂberikan lapangan pekerjaan.
Namun hingga kini belum ada realisasinya, jika ini terus di biarkan begitu saja, bukan tidak mungkin para atlet andaÂlan Kota Bogor mundur, dan hengkang membela daerah lain. “Saya sudah kordinasiÂkan perihal tersebut kepada Pemkot Bogor melalui wakil walikota. Para atlet berprestaÂsi ini menagih janji lapangan pekerjaan, untuk KONI sendiri punya keterbatasan bahkan tidak bisa memberikan lapanÂgan pekerjaan, maka kami hanya bisa mendorong PemÂkot untuk meralisasikan seÂcepatnya,†ucap Basuki.
KONI juga sudah berulang kali meminta Pemkot untuk segera merealisasikan janjinya kepada para atlet Kota Bogor agar tidak menjadi keresahan. “Penyampaian sudah kerap kali dilakukan, menurut informasi terkini suÂdah ada beberapa atlet yang diakoÂmodir. Namun, s e Âjauh mana, dan berapa persen atlet y a n g benar-benar s u d a h diakomodir,†lanjutnya.
“ Jika masih banÂyak yang belum dirangÂkul Pemkot pasti akan menimbulÂkan masalah. Sebenarnya hanya tinggal keputusan waÂlikota saja, jika waÂlikota menyatakan oke, maka bekerja di BUMD tinggal masuk saja,†pungkasnya.
(Adilla Prasetyo Wibowo)