Ketua Panitia Besar (PB) PeÂkan Olah Raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat Ahmad Heryawan menÂgatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penyelesaian venue cabang olahraga (cabor) agar bisa seleÂsai Desember 2015 dan saat penyelengÂgaraan nanti 9 – 21 September sudah bisa digunakan.
“Kesiapan PON sudah siap, venue -venue akan kita selesaikan, 2015 ini venue selesai dan 2016 melengkapi sarana dan prasarana lebih lanjut lagi, insya Allah pada saatnya SeptemÂber 2016 sudah siap,†ujarnya, Jumat (26/06/15).
Menurut Gubernur Jawa Barat ini, dengan sistem tender agak sulit meÂnentukan detail penyelesaian pembanÂgunan, terlebih pada prosesnya ada gagal tender atau mungkin kekurangan persyaratan yang menyebabkan prosÂesnya lama.
“Agak sulit memang. Jadi tidak bisa detail bahwa penyelesaiannya sekian, Namun, pihaknya memastikan penyÂelesaian pembangunan venue di kurun waktu 2015. Kalau pun ada di 2016 siÂfatnya penyempurnaan,†lanjutnya.
Dikatakan Aher, venue pertandÂingan mayoritas berpusat di BandÂung Raya, hanya beberapa venue saja yang berada di daerah lain di Jabar. “Jadi nanti di tahun 2016 hanya tinggal pemeliharaan dan penambahan saraÂna dan prasarana (sarpras) penunjang yang masih kurang,†ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pada perhelatan PON XIX/2016 mendatang ditargetkan pula bisa menjadi perheÂlatan PON paling meriah sepanjang masa. Mulai dari upacara seremoni pembukaan dan penutupan hingga kualitas venue dan falilitas untuk tim tamu. “Kalau untuk seremoni malah sudah siap semuanya 100 persen, baik pembukaan maupun penutupan,†teÂgasnya.
Selain gebyar, lanjutnya, PON XIX/2016 juga diproyeksikan mampu mendongkrak sektor perekonomian masyarakat. Sehingga tata kelola keuangan diperhatikan dan melibatÂkan stake holder dalam kepanitiaan, seperti Kejaksaan dan BPK.
“Mulai dari tingkat keterisian kaÂmar hotel, sektor perdagangan, pariÂwisata, hingga pelaku usaha kecil yang beradagang cinderamata khas PON juga kita targetkan mampu mereguk keuntungan dari perhelatan akbar ini. Suah kita antisipasi dari hulu ke hilir,†akunya.
Di sisi lain, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Basuki mengeluhkan minimnya sarÂpras olahraga di Kota Bogor. dirinya meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) selaku leading sector untuk merealisasikan wacana perbaikan dan penambahan sarpras di pertengahan tahun ini.
“Memang harus diakui sarpras olahraga di Kota Bogor ini sangat minÂim. Sudah waktunya untuk dilakukan penambahan dan revitalisasi sarpras yang ada. Namun dengan minimnya sarpras yang ada kita bisa menorehkan prestasi baik. Jadi kalau diperbaiki pasÂti bakal lebih baik lagi,†katanya.
Terkait rencana ditunjuknya Kota Bogor sebagai tuan rumah penyelengÂgaraan Babak Kualifikasi (BK) PON XIX/2016 dan digunakannya salah satu venue untuk kejuaraan. Basuki menÂgatakan pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari KONI Jabar.
“Kami masih menunggu pengumuÂman resmi. Kalau memang venue yang ditunjuk tidak memadai dan tidak sesÂuai standar untuk dijadikan venue perÂtandingan PON, maka akan kami tolak. Namun, kami tetap mengusahakan perÂbaikan di tahun ini,†tegasnya.
Kota Bogor diproyeksikan bakal menjadi tuan rumah venue pertandÂingan Panjat Tebing. Sedangkan KabuÂpaten Bogor bakal menjadi tuan rumah nomor pertandingan sepakbola denÂgan menggunakan Stadion Pakansari.
Seperti diketahui venue cabor PON XIX/2016 diantaranya Kabupaten BoÂgor, Cimahi, Bandung, Sumedang, dan Indramayu. “Venue kita persiapÂkan dari nol memang. Saat ini sudah separuh selesai, targetnya di akhir tahun ini sudah selesai untuk venue pertandingan semua cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di PON XIX/2016 nanti,†pungkas Aher. (*)