BOGOR TODAY – Surat edaÂran yang dilayangkan Kasatpol PP Kota Bogor, Eko Prabowo terhadap manajemen Cafe D’GLOCK ternyata tak digubris. Cafe tetap buka dan menjual miras. Bahkan, cafe ini masih buka hingga subuh.
Ketua Umum Al-Amin (Aliansi Asatidz Muda InÂdonesia), Habib Novel KeÂmal Alaydrus, mengatakan, Pemerintah Kota Bogor harus bertindak tegas. Pria berkelaÂhiran Solo ini, mengatakan, mendengar informasi masih adanya cafe yang menjual miras dibulan ramadan, itu tidak menghargai umat islam. Dirinya menegaskan, jangan sampai umat islam yang berÂtindak sehingga menimbulkan kesan yang tidak baik. “LaporÂkan kepada pemimpin Kota Bogor, dan pemimpin itu haÂrus bertanggung jawab kepada umatnya. Jika ada hal seperti ini, mohon ditindak setegas-tegasnya, tutup paksa saja.†ujarnya.
Habib Novel menegaskan, di bulan ramadan ini seharusÂnya pengusaha menghargai bulan yang disucikan umat islam. Ia mengatakan, usahÂanya tidak ada sumbangsihÂnya kepada Kota Bogor, malah merusak generasi muda Kota Bogor, dengan melakukan aktiÂfitas yang banyak mudaratnya. “Cafe penjual miras jangan dibÂiarkan, kami takutkan nantiÂnya malah akan menjadi bom waktu yang merugikan banyak orang,†timpalnya.

Menurut Habib Novel, janÂgan sampai Front Pembela IsÂlam (FPI) Kota Bogor, Gerakan reformis islam (Garis) dan orÂmas islam lainya melakukan tindakan mendahului aparat penegak hukum.“Kami berÂharap SKPD terkait, cepat tangÂgap dalam menerima laporan dari masyarakat,†kata dia.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Bogor Eko Prabowo, menÂgatakan, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, sudah menginÂtruksikan untuk menindak cafe-cafe di Kota Bogor, yang masih membandel menjual miÂras dan membuka cafe diatas jam operasional. “Akan kami tindak secepatnya, jika sudah menyalahi aturan akan kami segel,†tuturnya.
Dikonfirmasi, Manager OpÂerasional cafe D’GLOCK, AbÂhet, membantah bahwa cafeÂnya sudah tidak menyediakan miras selama bulan ramadan. “Tidak ada. Silahkan cek, selaÂma ramadan kita tidak menjual itu,†kata dia.
(Rizky Dewantara)