JAKARTA, Today – Arsitek PerÂsija Jakarta yang juga pernah jadi interim manager TimÂnas Indonesia, Rahmad DarÂmawan, menyesalkan carut marut sepakbola Tanah Air saat ini.
Dia menyesalkan tindaÂkan Menpora Imam Nahrawi yang sampai saat ini belum juga mencabut SK pemÂbekuan PSSI.
Menurut Rahmad, riÂbuan pesepakbola lokal maupun asing termasuk anak asuhannya di Persija telah menjadi korban dari kisruh yang terjadi antara Kemenpora dan PSSI. Hal ini menurutnya justru memÂbuat sepakÂbola IndoneÂsia semakin terpuruk.
“Konflik yang ada justru makin memÂbuat sepak bola kita mundur. Saya berÂharap kisruh sepakbola di Tanah Air bisa segera selesai,†katanya.
Ia tegaskan, ribuan pesepakbola di InÂdonesia mengais rezeki dari sini, namun mereka kini praktis jadi pengangguran karena kompetisi terhenti.
“Baik Menpora dan PSSI, kesampingkan ego dan duduk bersamalah!†ungkap pria 48 tahun asal Lampung ini.
Dirinya berharap agar Menpora berÂjiwa besar segera mencabut pembekuan PSSI agar semuanya bisa kembali normal dan kompetisi bisa berjalan. Dia telah diÂberi amanah, namun kenyataannya malah membunuh sepakbola Indonesia.
“Kuncinya sebenarnya hanya satu; cabut pembekuan PSSI tersebut. Yang jelas, kini para pemain jadi korbannya. Tidak hanya pemain, tapi pelatih, ofisial, wasit, serta yang paling penting adalah pencinta sepakbola Indonesia. Hiburan mereka pun direnggut,†terangnya lagi.
Di kesempatan yang sama, RD pun berkomentar soal dugaan match fixing yang menimpa PSSI, khususnya timnas U-23 di SEA Games lalu.
Seperti diketahui, mantan Menpora Roy Suryo telah mengklaim kalau rekaÂman pengaturan skor tersebut hanyalah rekayasa belaka. Bahkan, rekaman pembicaraan tersebut diyakininya dibuat di kantor Kemenpora.
“Saya bukan pakar telematika, jadi saya mungkin tak berkompeten soal ini. Tapi, selama saya berkiprah jadi manajer di Liga Indonesia, saya tidak pernah mendapati adanya match fixÂing. Ya, baik itu di level klub ataupun timnas,†cerita Rahmad.
Mungkin ada dalam beberapa tahun terakhir, tapi itu hanya oknum kecil. Ia sendiri tidak pernah mendapati secara langÂsung.
“Yang jelas, saya hanya berÂharap ini (dugaan terhadap Timnas U-23) buÂkan rekayasa dari suatu pihak saja untuk semakin mencederai PSSI,†tandasnya.
(Imam/net)