BOGOR ,TODAY — Dua sopÂir bus di Kota Bogor positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes urine yang dilakukan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) KaÂbupaten Bogor terhadap seluÂruh awak armada bus di TerÂminal Baranangsiang, Kamis (9/7/2015).
Dalam test urine jelang mudik Idul Fitri, sebanyak 28 pengemudi bus AKAP dan AKDP harus menjalani tes urine. Tes tersebut dilakukan oleh BNN Kabupaten Bogor bersama Polres Bogor Kota dan Dinas Kesehatan Kota BoÂgor. “Dari hasil tes, dua sopir positif menggunakan narkoba jenis sabu. Kita akan lakukan pemeriksaan dan assessment terhadap sopir tersebut,†ujar Kasie Pemberantasan BNN Kabupaten Bogor, Kompol AhÂmad Soleh, di pos pengamanan Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (10/7/2015).
Ahmad mengatakan, BBNK akan segera melimpahkan teÂmuan kasus narkoba ini ke PolÂres Bogor Kota untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, pihaknya juga akan memanggil pengusaha PO yang mempekerjakan sopir tersebut dimintai keterangan.
Sejauh ini pihak BNNK BoÂgor belum mengetahui lengkap identitas sopir penikmat sabu, termasuk PO tempat sopir tersebut bekerja. “Data di kita hanya nama dan nomor hape saja. Segera akan kita panggil untuk diperiksa lebih lanjut,†katanya.
Menurut Ahmad, tes urine dilakukan untuk mengantisipaÂsi terjadi kecelakaan saat mudik akibat kondisi sopir yang tidak sehat dan menggunakan narkoÂba atau minuman keras. “ApaÂpun alasannya, menggunakan narkoba itu melanggar hukum dan harus diproses sesuai huÂkum yang berlaku. Tidak ada toleransi,†katanya.
Pemeriksaan urine berÂlangsung cepat. Dengan mengÂgunakan alat testpack yang sangat sensitif, dalam hitungan menit petugas bisa memperÂoleh hasil apakah urine sopir tersebut positif narkoba atau tidak.
Di lokasi yang sama, KabaÂgops Polres Bogor Kota, KomÂpol Ricardo Condrat, mengataÂkan, pemeriksaan ini isidentil saja, melihat situasi kalau ada kecurigaan akan dilakukan tes urine. “Ini antisipasi sifatnya, takutnya sopir bus mengguÂnakan narkoba. Salah satu kerjasama dengan Dinkes dan BNNK Bogor,†singkatnya.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Timur, Kompol WaÂsino menambahkan, tes ini dilakukan untuk memastikan kendaraan termasuk pengeÂmudinya dalam keadan prima. Diharapkan angkutan mudik bisa berjalan aman dan lanÂcar. “Keselamatan menjadi prioritas, sehingga dapat meÂnekan angka kecelakaan atau setidaknya mengeleminir jumÂlah korban,†tutupnya.
Tarif Mudik Stabil
Kalangan pengusaha angÂkutan di Bogor mengisyaratÂkan tidak akan menaikkan tarif penumpang menjelang LebÂaran 2015.
Ketua Organda Kota Bogor Muhammad Ischak, mengataÂkan, tarif angkutan antar kota antar provinsi yang diberangÂkatkan dari Bogor pada arus mudik menggunakan tarif standar. “Kita jamin tak ada kenaikan tarif saat arus mudik, kalaupun ada beberapa pihak yang menaikkan tarif, itu diÂlakukan karena penyesuaian teknis saja,†paparnya.
Menurut Ischak, Organda Kota Bogor akan menggelar raÂpat bersama Dinas PerhubunÂgan, Jumat (10/7/2015) ini guna membahas persiapan pelakÂsanaan mudik.
Dalam rapat tersebut akan dibahas kebutuhan angkutan reguler dan cadangan guna melayani para penumpang yang mudik ke luar daerah. “Kebanyakan calon pemudik seperti tahun-tahun sebelumnÂya berasal dari Jawa Tengah. SiÂsanya Sumatera, Sulawesi dan sekitaran Jawa Barat,†katanya.
Sementara itu, Ketua Organda Kabupaten Bogor, Gunawan mengatakan, termiÂnal di wilayahnya tidak memÂpersiapkan secara khusus unÂtuk mudik Lebaran.
Menurutnya, beberapa terminal di Kabupaten Bogor tidak digunakan untuk titik kumpul para pemudik. Sebab, terminal hanya dijadikan perÂlintasan semata.
(Rizky D | Yuska Apitya)