JAKARTA TODAYÂ – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh bersama sembilan perguruan tinggi ternama di IndoneÂsia mendapatkan kepercayaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk menjalankan program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Ini merupakan program penggemblengan mahaÂsiswa untuk menjadi calon doktor di Tanah Air.
“Mahasiswa yang mendaftar pada program PMDSU ini akan dididik untuk mampu mengelÂuarkan minimal dua publikasi ilmiah hasil riset di jurnal bereputasi internasional atau jurnal yang terindeks Scopus,†kata Kepala Humas Unsyiah Darussalam, Banda Aceh, Ilham MauÂlana di kampus Unsyiah, Jumat (31/7/2015).
Calon mahasiswa program tersebut dapat mendaftar secara online pada laman http:// beasiswa.dikti.go.id/pmdsu pada 14 Juli-14 Agustus. Adapun program Studi yang dibuka untuk PMDSU di Unsyiah adalah Ilmu PertaÂnian, Ilmu Teknik, dan Ilmu Matematika dan Aplikasi Sains. Informasi tentang program tersebut juga dapat dilihat di http://pps.unÂsyiah.ac.id.
Ilham memaparkan, mahasiswa yang telah ditetapkan lulus dan mendapatkan beasiswa PMDSU akan mengikuti pendidikan selama dua semester pada program magister yang relevan. Selanjutnya, pada akhir semester dua akan dilakukan evaluasi oleh suatu panel yang dibentuk khusus untuk itu.
“Mereka baru dinyatakan layak melanjutÂkan ke program doktor, jika memenuhi perÂsyaratan tertentu,†imbuhnya.
Melalui program tersebut Unsyiah dapat memilih lulusan-lulusan S-1 yang unggul untuk dibimbing oleh para promotor handal dari UnÂsyiah. Sebelumnya, para promotor ini diseleksi ketat oleh DItjen Dikti berdasarkan rekam jejak penelitian dan publikasi ilmiah internasional. “Untuk program PMDSU gelombang kedua ini, Ditjen Dikti hanya memberi kesempatan kepaÂda 13 orang dari dosen Unsyiah untuk menjadi promotor atau pembimbing. Di antara para proÂmotor tersebut termasuk rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal, dan salah satu profesor termuda di Unsyiah, Prof Muchlisin ZA,†tutur Ilham.
Program yang akan berada langsung di bawah Program Pascasarjana (PPs) itu adalah program pelaksanaan studi selama empat tahun bagi sarjana yang baru lulus untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia berkualifikasi doktor. Adapun SemÂbilan perguruan tinggi lainnya yang mendapat mandat dari Ditjen Dikti itu adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi BandÂung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh NopemÂber Surabaya (ITS), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.
(YusÂka Apitya/net)