Ruddy-WidodoMALANG, Today – General manager Arema Cronus Ruddy Widodo men­gatakan, badan olahraga profesional Indonesia (BOPI) sebaiknya dibubar­kan, karena fungsi lembaga di bawah naungan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) ini sudah tidak cocok.

Ruddy menyatakan, BOPI sudah me­lebihi wewenangnya dari awal didirikan. Menurut mantan pengusaha travel ini, pelaksanaan kegiatan olahraga berada di bawah yuridiksi masing-masing induk.

“BOPI itu bagus, karena perannya untuk mengatur olahraga di Indonesia. Dulu, kalau tidak salah, mereka didiri­kan untuk olahraga tinju dan kini sudah menyasar ke ranah sepakbola,” kata Ruddy kepada Goal Indonesia.

Kemudian, den­gan dalih kepan­jangan tangan dari pemerintah, mereka mulai melakukan intervensi kepada sepakbo­la. Padahal aturannya jelas.

BACA JUGA :  Basket Ramadan Cup 2024, Siapkan Atlet Berprestasi

aMenurut undang-undang, sepakbo­la Indonesia undang ada di tangan PSSI. Aturannya, pembinaan diserahkan ke­pada induknya, seperti sepakbola ada di PSSI.

“Saya kira, karena fungsinya sudah tidak cocok, BOPI lebih baik diganti orang-orangnya yang lebih capable, atau yang lebih mumpuni. Lebih eks­trem lagi, harusnya dibubarkan saja.”

Ruddy menambahkan, kehadiran BOPI juga tidak menjamin sebuah per­tandingan sepakbola bisa terlaksana.

Ruddy merujuk kepada turnamen Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015 yang terbentur izin kepolisian, kendati sudah ada surat rekomendasi dari BOPI.

Contoh yang paling gampang adalah Sunrise of Java. Awalnya kan digelar awal Juli. Dari situ surat BOPI juga ada dalam memberikan izin.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

“Nyatanya izin itu tidak berlaku sama sekali, karena pihak Ke­polisian setempat tidak mem­berikan izin. Padahal, surat BOPI ada, tapi pertandin­gan tidak terlaksana,” imbuh Ruddy.

“Jadi saya kira ran­tai ini harus diputus, karena pada dasarnya terselenggaranya per­tandingan bukan kare­na ada BOPI.”

“Soal gaji pemain, saya lebih melihat misalnya ke­pada Parma di Liga Italia. Klub itu tidak bisa membayar gaji pemain, sehingga akan bangkrut secara sendirin­ya. Kalau soal gaji, lebih kepada masalah dengan para pemain,”

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================