â€Kami ingin menyempurnakan fasilitas layang dan gantole, namun karena kepemilikan masih di tangan PTPN VIII, Pengcab PLGI tidak bisa berbuat apa-apa,†Ketua Pengcab PLGI Kabupaten Bogor, Wawan Haikal Kurdi
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Lahan tempat latihan para atlet yang berada di bawah asuhan Pengurus Cabang (Pengcab) PerÂsatuan Layang Gantung Indonesia (PLGI) Kabupaten Bogor merupakan milik PT Perkebunan Nasional VIII dengan status peminÂjaman.
Oleh sebab itu, Pengcab PLGI Kabupaten Bogor terus mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk segera melakukan koÂmunikasi intensif dengan PTPN VIII agar pengelolaan take off sirkuit paralayang dan gantole di Gunung Mas Puncak dialihkan pengelolaanÂnya ke Kabupaten Bogor.
Ketua Pengcab PLGI KabuÂpaten Bogor Wawan Haikal Kurdi mengatakan bahwa pihaknya suÂdah sejak lama mengajukan keÂpada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten BoÂgor selaku induk olahraga di KaÂbupaten Bogor. Namun belum ada langkah nyata yang dilakukan oleh KONI Kabupaten Bogor.
â€Kami ingin menyempurnakan fasilitas layang dan gantole, naÂmun karena kepemilikan masih di tangan PTPN VIII, Pengcab PLGI tidak bisa berbuat apa-apa. SehaÂrusnya untuk fasilitas serta sarana dan prasarana (sarpras) meruÂpakan milik Pemkab Bogor,†katÂanya kepada BOGOR TODAY, Senin (10/08/15).
Wawan menerangkan, penamÂbahan fasilitas sirkuit paralayang dan gantole ini penting untuk mewujudkan target Kabupaten BoÂgor sebagai pusat kegiatan wilayah seperti yang dicanangkan oleh BuÂpati Bogor, Nurhayanti.
â€Saat ini surat rekomendasi tersebut sudah ada di tangan KONI Kabupaten Bogor dan harus segera diserahkan ke Bupati, agar secepatnya kami benahi sirkuit ini,†lanjut Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupateb Bogor ini.
Mengatakan bahwa pihak PTPN VIII telah membuka diri unÂtuk melakukan kerjasama dengan Pemkab Bogor terkait pengeloÂlaan lahan pertandingan paralayÂang dan gantole di kawasan miÂliknya. â€Kami sih welcome, tinggal menunggu dari Pemkab Bogor seperti apa,†tukasnya.
Namun Ketua Umum (Ketum) KONI Kabupaten Bogor, Rusdi AS mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penjajakan ke Gunung Pancar untuk dijadikan venue paralayang dan gantole. Pasalnya, venue Gunung Mas tidak memadai untuk menjadi venue semua noÂmor pertandingan.
â€Nanti setelah saya pelantikan dan menggelar rapat kerja (raker), kami akan melakukan penjajakan kesana (Gunung Pancar, red). Saya lihat disana memenuhi standar untuk semua nomor pertandinÂgan paralayang dan gantole,†kata Rusdi.
Lebih lanjut Rusdi menargetÂkan bahwa keseluruhan venue paralayang dan gantole di kedua tempat tersebut bakal siap diguÂnakan pada saat Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah Pekan OlahÂraga Daerah Jawa Barat (Porda Jabar) XIII/2018 nanti.
Sementara itu, Menteri PemuÂda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melemparkan wacana bahwa paralayang dan gantole bakal diusulkan masuk menjadi salah satu nomor pertandingan di ajang Asean Games 2018 menÂdatang. Komite Olimpiade IndoneÂsia akan segera melakukan survei lapangan.
â€Sudah tidak diragukan lagi tempat ini layak untuk menjadi venue pertandingan sekelas Asean Games. Nanti akan saya perjuangÂkan untuk masuk menjadi salah satu nomor yang dipertandingÂkan,†tegasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Nurhayanti juga turut menduÂkung agar olahraga layang dan gantole ini diikutsertakan dalam Sea Games mendatang dan segera berkomunikasi dengan PTPN VIII setelah hasil kajiannya selesai.
“Sebagai Bupati saya menduÂkung, apalagi banyak atlet paraÂlayang dan gantole dari Kabupaten Bogor yang memilki prestasi baik di tingkat nasional ataupun interÂnasional,†tutupnya. (*)