1. Imam Zarkasyi pendiri pondok Daarussalam gontor per­nah berkata: “Dalam berjuang kita perlu berkorban baik bondo bahu pikir lek perlu sak nyawane pisan (harta, tenaga, pikiran, dan kalau perlu dengan nyawa juga). Maka untuk mencapai sebuah cita-cita yang tinggi yaitu meng­gapai ridha Allah, Islam datang untuk menciptakan sebuah umat dan masyarakat yang saling men­cintai satu sama lainnya serta rela dan berani berkorban baik den­gan harta, tenaga, pikiran, waktu atau pun dengan nyawa sekalian, inilah maksud dan tujuan dari ri­salah ajaran Islam.

Ketiga: Adanya pemimpin yang baik, mengabdi dan me­layani masyarakat, bukan pe­mimpin yang zalim, dan korup. Sebagaimana dicontohkan oleh khalifah pertama Abu Bakar As­sidiq ketika mengemban amanat menjadi seorang khalifah, beliau masih tetap berdagang pakaian, maka ketika beliau bertemu dan­gan Umar bin khatab, kemudian umar menyampaikan bahwa Abu Bakar sudah meniggalkan ke­wajibannya melayani kaum mus­limin, karena disibukkan dengan dagangannya, kalau saja seekor kuda terjatuh di Irak Allah akan meminta pertanggung jawaban­mu. lalu Abu Bakar berkata :”ka­lau aku tidak berdagang siapa yang akan memberi makan anak dan istriku”. Kemudian Umar menjawab :” kaum muslimin yang akan memberi makan mer­eka”, Abu Bakar berkata “siapa yang akan mengatakan hal ini ke­pada kaum muslimin” “aku”yang akan mengatakannya kata Umar, kemudian Umar mengumpulkan kaum muslimin lalu Abu Bakar berkhutbah: “Dulu aku bekerja dan berniaga untuk menafkahi anak istriku sekarang aku beker­ja untuk kemashlahatan kalian, maka berikanlah aku dari baitul maal, dan kaum muslimin pada saat itu mengatakan kami ridhai sebagaimana Rasulullah SAW meridhainya. Dan ketika beliau akan mendekati kematian beliau berkata kepada putrinya: “Wahai Aisyah aku pernah meminjam ketel dan jaket dari baitul maal, maka kembalikanlah itu semua ke baitu maal”.

BACA JUGA :  JELANG LAGA MALAM INI, TIMNAS VS AUSTRALIA

KHUTBAH KEDUA

Alhamdulillahiladzi arsalarosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu ‘aladdinikullihi walaukarihal musrikun. Asyahd­ualla ilahailalloh waasyhaduanna muhammadan’abduhu warosu­lahu. Allohuma solli’ala muham­madin wa’ala alihi waashabihi ajma’in. Ya ayyuhaladzi naama­nu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum muslimuun.

Saudara-saudara kaum mus­limin jama’ah jum’at yang dimu­liakan Allah SWT.

BACA JUGA :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Islam yang hanif ini datang untuk membentuk masyarakat yang bermartabat dan menjadi­kan pemimpinnya mengabdi ke­pada masyarakatnya dan melay­ani segala kebutuhannya sesuai dengan batas-batas yang diajar­kan Islam. Pemimpin yang dapat menegakkan keadilan adalah contoh pemimpin yang mampu membimbing masyarakatnya di atas dasar keimanan, yang saling mencintai satu sama lainnya dan juga pemimpin yang bertang­gung jawab kepada masyarakat­nya dan juga di hadapan Allah SWT, karena Islam datang bukan hanya untuk kesejahteraan satu umat saja namun Islam datang untuk kemaslahatan seluruh ma­nusia di muka bumi ini.

Allaahumma sholli ‘alaa Mu­hammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin

Alhamdulillahirobbil’alamin. Allohummaghfir, lilmukminiina walmukminaat, walmuslimiina walmuslimaat, alakhyaaiminhum walamwaat, innaka samii’un qoriibummujibudda’awaat.

Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana watarkhamna lanakunanna minalkhosiriin.

Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasa­nah waqina adzabannar. Walhamdulillahirobbil’alamin.

Ibaadalloh, innalloha ya’muru bil’adli wal ihsaani waiitaaidzil qurbaa, wayanha ‘anilfahsyaaii walmunkar, walbaghyi yaidzukum la’allakum tadzakkaruun

Fadzkuruulloohal’adziim yadzkurkum wasykuruuhu ’ala ni’matihi yazidkum waladzikrul­lohiakbar. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================