085057100_1439720482-ilustrasi-trigana-air-2-150816bJAYAPURA, TODAY — Uang Rp 6,5 miliar yang dibawa empat juru bayar PT Pos di pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua, sudah ditemukan tim gabungan. Namun kondisi uang yang harus disalurkan kepada rakyat miskin itu sudah hangus tak beraturan.

“Sudah diamankan. Kondisinya tidak utuh. Sayang sekali. Su­dah hangus enggak beraturan,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Jayapura, Selasa (18/8/2015).

Meski sudah dalam kondisi hancur, serpihan uang itu tetap dibawa. Uang itu harus disertakan dalam laporan penemuan. “Nanti akan dibawa. Laporannya seperti itu,” ujar Jonan.

Seperti diberitakan harian ini, uang sebanyak Rp 6,5 miliar ikut hi­lang bersama jatuhnya pesawat ATR 42 PK YRN nomor penerbangan IL 267 milik Trigana Air yang jatuh di hutan perawan Kabupaten Pegunun­gan Bintang, Papua. Dana tersebut merupakan dana Program Simpa­nan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang akan diberikan kepada 6.000 warga miskin. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dana itu su­dah diasuransikan.

BACA JUGA :  Bima Arya Cerita Kisah Perjalanan 10 Tahun Menata Kota Bogor

“Sore tadi saya koordinasi lagi dengan PT Pos, ternyata uang yang dibawa ke Kabupaten Pegunungan Bintang sudah diasuransikan,” kata Mensos Khofifah.

Selain menjelaskan nasib uang Rp 6,5 miliar itu, Jonan juga menjelakan bahwa Kementerian Perhubungan mengambil langkah terkait jatuhnya pesawat Trigana Air di Okbape, Papua yang menewaskan 54 orang di dalam­nya. Kementerian Perhubungan, ka­tanya, akan melakukan serangkaian pemeriksaan. “Kita akan periksa Trig­ana, baik pemeriksaan pesawat, mau­pun pemeriksaan proses bisnisnya, proses penjualannya,” kata Jonan.

Jika ditemukan adanya pelang­garan, Kemenhub akan memberikan sanksi. Jonan pun memberikan gamba­ran. “Sanksinya banyak, salah satunya pengajuan rute baru kita enggak kasih dulu sampai itu diberesin,” kata Jonan.

Dalam pertemuan dengan Jonan, pihak Trigana Air juga menduga ad­anya praktik percaloan terkait adanya temuan perbedaan manifes dengan profil para penumpang. Jonan juga me­minta hal ini diberesi. “Saya minta Trig­ana membereskan itu juga,” kata Jonan.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Trigana Air menduga ada prak­tik percaloan dalam penerbangan pesawat yang jatuh di belantara Ok­bape, Papua. Menhub Ignasius Jonan yang mendapatkan laporan tersebut langsung meminta praktek tersebut dibereskan.

“Jadi orang Trigana, direktur op­erasinya mengatakan mungkin ada praktik percaloan. Kalau ada prak­tik percaloannya Trigana juga harus beresin,” ujar Jonan.

Jonan mengatakan, saat ini su­dah tidak ada lagi penjualan tiket di bandara. Oleh karena itu pihak yang dapat membersihkan praktek per­caloan adalah maskapai. “Kan sudah tidak ada penjualan di bandara. Saya minta Trigana perbaiki internalnya. Perbaiki supaya tidak ada percalo­an,” ujar Jonan.

Sedangkan Direktur Operasional Trigana Air Beny Sumaryanto sebelum­nya sudah mengatakan dia mendapat­kan briefing oleh Jonan. Trigana siap berkoordinasi dengan Kemenhub.

(Alfian M|net)

============================================================
============================================================
============================================================