Di Monza, Italia, Ferrari dan Pirelli bertemu dan membicarakan insiden di GP Belgia pekan lalu yang membuat Sebastian Vettel melancarkan serangan untuk penyuplai ban di Formula 1 tersebut.
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Pebalap Ferrari, Vettel, mengalami pecah ban di putaran terakhir sirkuit Spa dan oceÂhannya seusai balapan memicu adu mulut antara FerÂrari dan Pirelli.
Vettel mengatakan dirinya tidak melakukan kesalahan atau keluar jalur dan bahwa Pirelli lah yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Sementara itu, Pirelli menyÂoroti strategi Vettel yang hanya melakukan satu kali pitstop — di putaran ke-27.
Ferrari membela pebalapnya dan mengatakan bahwa mereka menerapkan strategi tersebut atas restu dari Pirelli, sementara Pirelli mengatakan bahwa ban bertipe medium Vettel digunakÂan terlalu lama.
Direktur Balapan Pirelli, Paul Hembery, juga menegaskan posiÂsi pihaknya dengan menyatakan bahwa mereka pernah menÂgajukan rencana pembatasan penggunaan ban — sebanyak 22 putaran untuk ban tipe medium.
“Kami selalu dianggap bodoh,†kata Hembery kepada media Jerman, Bild. “Para meÂkanik mendorong mobil hingga ke batas teratas dengan menÂgorbankan bam. Kini kami akan mempertimbangkan adanya jumlah maksimal putaran untuk masing-masing tipe ban.â€
Hembery kemudian menÂgungkapkan keingiÂnannya “berdamai†dengan bos Ferari, Maurizio ArÂrivabene, dan juga kepala teknik Ferrari, James Allison.
“Kami selalu bertujuan meÂmiliki kerja sama yang baik denÂgan Ferrari. Maka kami akan duduk bersama dan mencari solusi,†imbuhnya.
Pada GP Monza yang akan berlangsung 7 September nanti, topik seputar ban diperkirakan akan menjadi isu hangat.
Kemarahan Vettel sendiri terÂjadi hanya dua hari setelah Nico Rosberg mengalami hal yang sama di sesi latihan bebas. SepÂerti Vettel, Rosberg juga merasa tidak puas dengan penjelasan yang diberikan Pirelli. (*)