BOGOR TODAY – Warga Pamoyanan-Cipaku, Bogor Selatan dan sekitarnya dibuat jengkel oleh pekerjaan betonisasi jalan yang kerap dijadikan jalur alternatif ke arah Sukabumi itu. PasÂalnya, kemacetan panjang hampir 2 kilometer tersebut memÂbuat kacau lalu lintas yang dikeluhkan warga yang kerapkali melintasinya.
Pantauan BOGOR TODAY kemarin siang, kendaraan seperti sepeda motor, mobil dan bus yang melewati jalan tersebut salÂing berebut jalan.
Salah satu sopir angkot 04A (Cihideung – Ramayana), NasÂrudin, mengaku kesal. “Haduh, tiap hari macetnya parah, bus ke arah Pelabuhan Ratu juga lewat sini, jadi tambah parah macetnya,†keluhnya.
Hal senada dikatakan Ratna, pemilik toko bangunan juga mengeluhkan pengecoran tersebut yang menyebabkan kemacetan.â€Kalau masih begini terus bisa tekor. Pelanggan kami berkurang karena malas kalau ke sini pasti macet. Yang jelas pendapatan kami memang menurun walau masih tetap ada yang datang,†ujarnya.
Pengendara motor, Zaenudin juga mengeluhkan macet tersebut. “Kalau begini saya telat terus masuk kerja. Macetnya bikin stres,†keluhnya.
Sayangnya, saat ini meski kemacetan mengular petugas DLLAJ maupun kepolisian tidak terlihat mengatur lalu lintas yang menyebabkan kemacetan panjang.
Dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Preservasi Jalan dan Jembatan pada DBMSDA Kota Bogor, Daud Arsyandi, menÂgatakan pengerjaan pengecoran jalan di jalan Pamoyanan – Cipaku, di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) menargetkan ramÂpung hingga bulan September. “Ya, saat ini kita sedang lakukan pengecoran jalan dan targetnya selesai bulan September,†kata Daud, kemarin.
Selain pengecoran jalan, pihaknya juga memperbaiki salÂuran drainase yang dikerjakan pada malam hari. “Semua pengerjaannya dikerjakan pada malam hari, kalau siang hari hanya perapihan aja,†tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyaman akibat pengecoran jalan terseÂbut. “Kita sudah koordinasi dengan warga setempat, lurah dan camat. Mohon maaf akses jalannya terganggu, mudah-mudahÂan selesai sesuai target,†pungkasnya.
(Guntur Eko Wicaksono)