1959225_10152366155349246_4896568094924743000_nLAU Cin Hai atau akrab dengan Nicholas Gunawan, pemilik Cherry Black Coffee Bar Cafe yang berada di Jalan Pajajaran Indah III, Nomor1, Baranangsiang, pernah merasakan dihina dan terlilit hutang lantaran usaha bangkrut. Namun bagi pebisnis ini, kegagalanbukanlah akhir dari semuanya, pelajaran dijadikan pelajaran mahal oleh suami dari Yuliana.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Ayah dari Sharlene dan Nadelyne ini awalnya membuka bisnis potografer di tahun 2007, namun usaha dari hobinya memotret ini bangkrut setelah dua tahun dirintisnya. Karakternya yang berambisi juga berani berspekulasi, membuat Nicholas haram dengan kata “putus asa”.

“Saya menginvestasikan apa yang saya punya di du­nia foto, sakin fokusnya dengan usaha foto, usaha saya yang lainnya terbengkalai. Tetapi kenyataannya apa yang saya ke­luarkan tidak sesuai dengan apa yang saya dapatkan,” ungkap lelaki kelahiran 6 Desember 1976 ini.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

Dua tahun ia menjalani bisnis foto adalah saat dimana ia men­galami krisis, usaha yang ia jalani bangkrut adalah kenyataan pahit yang harus ia terima. Belum lagi hutang, caci maki, omelan dan kata-kata yang membuat sakit hati yang membuat Nicholas me­nyadari bahwa dirinya melakukan kesalahan. “Saya selalu mena­namkan filosofi hidup jika ingin sukses jangan pernah takut untuk mencoba,” ungkapnya.

Iapun tak menyerah begitu saja, sebelum membuka bisnis one stop entertaiment Cherry Black ia sempat membuka toko hand­phone bersama istrinya. Lalu pada tahun 2011 ia mencoba lagi bis­nis one stop entertainment, maka berdirilah Cherry Black Coffee Bar Cafe.

BACA JUGA :  7 Manfaat Buncis untuk Kesehatan, Nomor Terakhir Harus Diketahui Semua Orang

“Saya kurang paham dengan bisnis cafe, tetapi salah satu staff saya ada yang sudah berpengalaman di bisnis restoran. Tanpa ragu lagi saya coba kembangkan, ternyata berprospek cukup bagus,” tambahnya.

Konsep cafe miliknya juga beda dengan cafe lain, tak hanya seb­agai tempat nongkrong saja, ia membuka studio radio Cherry Black juga yang dimanfaatkannya untuk media promosi, bahkan artis ja­jaran luar negeri seperti Keith Martin pernah datang khusus untuk wawancara khusus. “Saya juga sudah membangun lagi usaha po­tografi yang sempat bangkrut di Cherry Black, walau bagaimana pun poto adalah hobi saya, sampai sekarang juga saya masih terus jalani,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================

1 KOMENTAR