Penjualan properti di pasar sekunder mengalami penurunan seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pasar yang lesu juga membuat harga properti terkoreksi. Namun, lesunya pasar properti, ternyata tak harus disikapi secara berlebihan. Suramnya pasar justru bisa dimanfaatkan untuk mulai berburu hunian. Kenapa?
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Pimpinan HousingEsÂtate, Joko Yuwono, me n g u n g k a p k a n bahwa lesunya pasar properti, merupakan peluang besar bagi investor dan calon konsumen untuk membeli dan memborong rumah, mauÂpun jenis properti lainnya seperti apartemen, dan ruko.
“Saat sedang lesu, pengemÂbang akan menawarkan harga rumah dengan berbagai macam promosi menarik. Mulai dari poÂtongan harga atau diskon, gratis biaya KPR selama dua tahun perÂtama, uang muka ringan dan lain sebagainya,†ujar Joko kepada BOGOR TODAY di sela konferensi pers HousingEstate Expo 2015 di Botani Square, kemarin.
 Pengembang, lanjut Joko, tak akan mengambil risiko dengan menaikkan harga jual yang terlalu tinggi. Mereka justru menempuh cara menuÂrunkan marjin keuntungan dengan memberikan potongan harga atau gimmick lainnya untuk menarik minat pembeli. “Jadi, momen ini bisa dibilang waktu yang tepat untuk memÂbeli properti. Nanti pasa saat pasar pulih kembali, aset propÂerti yang dibeli akan meningkat nilainya, jauh lebih besar dari nilai pada saat pembelian,†jeÂlasnya.
Terimbas Pelemahan Rupiah
Pelemahan nilai tukar ruÂpiah terhadap dolar Amerika Serikat memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor properti di Indonesia. LemahnÂya rupiah berpengarung secara langsung terhadap daya beli masyarakat sehingga penjuaÂlan properti mengalami penuÂrunan.
CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda juga mengakui hal tersebut. Menurutnya lemahnya daya beli masyarakat terhadap propÂerti akibat menurunnya nilai tukar rupiah merupakan hal yang wajar dan pasti terjadi. “Pelemahan rupiah ini berpenÂgaruh pada lemahnya pertumÂbuhan industri properti dalam negeri,†ujar Ali.
Meski demikian, dia meyakiÂni pelemahan tersebut akan beÂrakhir dalam waktu dekat. BahÂkan Ali yakin bisnis properti akan kembali menggeliat pada 2016 seiring meningkatnya beÂlanja barang oleh pemerintah untuk mendorong pembanguÂnan infrastruktur.
â€Saat ini properti memang tengah melakukan keseimbanÂgan. Secara perlahan bisnis properti naik. Jadi kembali lagi di 2016-2017,†paparnya. MenuÂrutnya, melalui upaya pemerinÂtah yang mendorong pembanÂgunan infrastruktur di dalam negeri diyakini akan memberiÂkan dampak positif bagi perÂtumbuhan ekonomi Indonesia.
HousingEstate Expo 2015
Untuk menggairahkan pasar properti serta memberikan keÂmudahan bagi calon konsumen dan pengembang, Joko menyaÂtakan siap menggelar pameran bertajuk HousingEstate Expo 2015 mulai 1 hingga 6 SeptemÂber 2015 di lantai LG Botani Square. Sebanyak 23 stand yang terdiri dari 19 pengemÂbang perumahan, 1 perbankan dan 2 produk penunjang huÂnian ikut ambil bagian dalam helatan tersebut.
“Kami melihat pasar propÂerti di Bogor cukup berkemÂbang. Lewat pameran ini, pengunjung akan dipermudah untuk mendapatkan hunian yang diinginkan. Terlebih banÂyak penawaran menarik yang coba ditawarkan,†tutur Joko.
Di HousingEstate Expo itu, penyelenggara mengumpulkan pengembang dari berbagai daeÂrah, mulai dari Bogor, Depok, Sentul, Cibubur hingga CileÂungsi. “Properti yang ditawarÂkan mulai Rp100 juta hingga Rp1 miliar lebih,†tandasnya.
Pengembang yang ikut amÂbil bagian diantaranya Metro Residence, Permata Bogor ResÂidence, Royal Tajur, Harvest City, Villa Bogor Indah, TamanÂsari Cyber, Sentul Alaya, BotanÂical Residence, Sentul City, SenÂtul Nirwana, Yasmin Square, Grand Depok City, WartawangÂsa Residence, Nirwana Golden Park, The Crystal Residence, Kiara Residence, Riscon Realty, Bizpark Vivo Sentul, Segnature Homes, Terracota Residence dan lain sebagainya.
Joko menambahkan, seÂlain menawarkan rumah tipe terbaru, pengembang juga menawarkan promosi yang tak biasa. “Di pameran ini ada pengembang yang menaÂwarkan uang muka yang bsia dicicil hingga 12 kali, angsuran KPR gratis selama dua tahun, gratis biaya balik nama, BPHÂTB dan pengurusan KPR. Ada juga yang menawarkan aneka bonus seperti akses internet, sambungan TV cable, furniÂture kamar dan enak peralaÂtan elektornik,†bebernya.
(Apriyadi Hidayat)