BANGKOK TODAY – Warga kota BangÂkok di Thailand pada Senin pagi (7/9) menyaksikan bola api raksasa yang jatuh dari angkasa. Peristiwa ini diÂrekam oleh kamera yang dipasang di dashboard mobil milik sejumlah warga setempat.
Meteor yang kemudian bertransÂformasi menjadi bola api raksasa itu terbakar ketika ia jatuh dari angkasa. Meteror tersebut diperkirakan masuk ke atmosfer Bumi pada 7 September keÂmarin sekitar pukul 8.45 waktu setemÂpat. Mengutip situs International BusiÂness Times, meteor itu sangat terang dan terbilang besar sekitar 10 meter, namun tentu saja masih lebih kecil dari meteor Chelyabinsk yang menghantam kawasan Rusia pada 2013 silam.
Presiden dari Thai Astronomical SoÂciety, Prapee Viraporn pun telah mengÂkonfirmasi bahwa fenomena tersebut tidak membahayakan lantaran itu ‘hanÂya’ ledakan meteor kecil.

Sementara meteor Chelyabinsk menghantam langit Rusia pada 2013 ini memiliki ukuran diameter sebesar 15 meter dan menghasilkan hampir 30 kali lebih kuat dari serangan bom atom Hirosima Nagasaki di Jepang.
Apa kata ahli astronomi?
Deputy Director of National AstroÂnomical Research Institute of Thailand, Saran Poshyachinda mengatakan keÂpada kantor berita CNN bahwa ia perÂcaya objek yang jatuh di langit Bangkok merupakan benda antariksa. “SepÂerti asteroid yang sedang berjalan ke Bumi dan ketika ia menyusuri langit ia berubah menjadi bola api,†kata PoshyÂachinda.
Dari video dan foto-foto bukti bola api meteor yang sudah tersebar di media sosial, Poshyachinda memperkirakan objek tersebut terbakar sekitar 100 kiloÂmeter di atas permukaan Bumi. “MenuÂrut saya ia tak begitu berat, sekitar beÂberapa kilogram saja,†sambungnya.
Sementara laporan dari Bangkok Post yang mengutip seorang pegawai di Bangkok Planetarium menyatakan itu kemungkinan balon udara yang sedang terbakar. Adapula yang mengklaim itu puing-puing antariksa yang juga terbaÂkar saat terbang menuju Bumi.
Yang jelas pihak otoritas Bangkok mengklarifikasi bahwa itu tidak mungÂkin pesawat terbang yang jatuh, karena tak ada laporan mengenai kendaraan udara seperti pesawat ataupun helikopÂter yang jatuh pada waktu itu.
(Yuska Apitya/net)