Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Namun mendekati hari berÂsejarah tersebut, Serena mengaku sangat hati-hati. Langkah awal yang harus dilakukannya adalah meÂnyingkirkan Roberta Vinci di semifinal AS Terbuka 2015.
Meski di atas kertas peluang Serena bakal mulus melenggang ke partai punÂcak. Dari empat pertemuan sebelumÂnya, Serena selalu meraih kemenanÂgan.
Bahkan, petenis nomor satu dunia itu belum pernah kehilangan satu set pun. Terakhir kedua petenis bertemu di perempat final Kanada Masters 2015. Saat itu Serena menang dengan skor 6-4, 6-3.
“Saya tidak mau gegabah. Dia selalu memberikan perlawanan ketat pada saya dan saya tidak mengharapkan itu terjadi lagi,†ucap Serena seperti dikuÂtip Reuters, Kamis (10/9/2015).
Serena mewaspadai permainan Vinci yang dipastikan akan mengeluÂarkan semua kemampuannya menginÂgat ini adalah semifinal pertamanya di ajang grand slam.
“Itu salah satu alasan mengapa dia bermain lebih ngotot lagi dibandingkan pertemuan dengan saya sebelumnya. Dia tahu apa yang harus dilakukan dan tahu bagaimana cara bermain,†ungÂkapnya.
Vinci sendiri sudah mengisyaratkan bermain habis-habisan. Saat ini usianya menginjak 32 tahun dan ini merupakan prestasi tertinggi di pentas tenis dunia.
Ia akui, sudah berada di penghuÂjung karier dan ini jadi semifinal teraÂkhirnya, semifinal pertama di grand slam, merupakan hal luar biasa.
“Saya amat bangga dengan diriku sendiri dan tak punya beban. Aku tahu aku punya banyak pengalaman, tapi itu tak berarti banyak ketika menghadapi Serena. Anda harus terus-terusan berÂmain lebih baik,†kata Vinci.
Di partai semifinal lain unggulan dua Simona Halep dari Rumania akan berhadapan dengan petenis Italia lainÂnya, Flavia Pennetta, yang merupakan unggulan 26.
Seandainya Serena bisa melewati Vinci, salah satu dari dua petenis itulah yang akan jadi “bos terakhir†dalam petualangannya menaklukkan AS TerÂbuka 2015. (*)