TERLAHIR sebagai anak bungsu dari delapanbersaudara menjadikan AnekePanggerapan membuat lebih manja kepada kedua orangtuanya. Sepertianak bungsu kebanyakan, pemilik nama Wong Acun ini terbilang memangdekat dan tidak bisa jauh dari ayah ibunya. Namun, takdir berkata lain, keduaorangtuanya lebih dulu dipanggil yang maha kuasa disaat Aneke sedangsangat membutuhkan keduanya.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Kalau mama saya sudah lebih dulu meÂninggalnya, lalu saat saya kuliah di awal semester pertama papa juga menyusul mama, padahal saat itu saya masih sanÂgat butuh papa,†kenang ibu dua anak ini.
Bagi ibu dari kedua putri yang bernama Jolyn dan Joaquin ini, kedua orangtuanya ibarat sebagai pilar dan atap sebuah bangunan, dimana keduanÂya mampu melindungi dia. “Gimana yah rasanya, saya tidak tahu kalau oranglain, tetapi kalau saya jujur berat banget ditinggal papa mama,†ungkap wanita kelahiran 19 Februari 1983 ini.
Sejak itu, kondisi mengharuskan Aneke bekerja sendiri agar bias menyelesaikan studi sarjananya, sebab itu adalah salahsatu pesan terakhir ayahnya kala masih hidup. “Anak peremÂpuan papa kan kuliahnya banyak yang putus, jadi beliau berharap saya bisa mendapatkan gelar sarÂjana, setidaknya anak perempuan dia ada yang sarjana,†kata dia.
Meskipun ketujuh kakak kandungnya masih mampu membiayai biaya kuliahnya, Aneke tetap memilih bekerja dan membayar uang kuliahnya seorang diri. “Iya, kan enggak enak kalau minta terus sama kakak, mereka juga kan punya kebutuÂhan, jadi saya kerja sambilan sambil kuliah,†tutur wanita keturunan Cina Manado ini.
Hingga akhirnya ia meraih gelar strata S1 itu tepat waktu, seakan ia sudah melunasi hutang terÂbesar kepada orangtuanya. “Lega rasanya seakan janji saya sama mendiang orangtua sudah terÂpenuhi, seiring waktu saya mengikhlaskan mereka ‘pergi’, tetapi tetap selalu menjadi ratu dan raja dihatiku,†ujar Aneke.