SURABAYA, Today – Persebaya SuraÂbaya menjamu Sriwijaya FC dalam leg pertama delapan besar Piala Presiden 2015, Minggu (20/9/2015) WIB, di Stadion Gelora Bung Tomo.
Kedua tim menyajikan pertandinÂgan yang seru dengan menciptakan banyak peluang. Tapi, adalah Bajul Ijo yang memenangi pertandingan dengan skor 1-0 berkat gol Slamet Nurcahyo di menit 85.
Meski hanya unggul satu gol, ini adalah modal penting Persebaya unÂtuk melakoni leg kedua di kandang Sriwijaya yakni Stadion Gelora SriwiÂjaya Jakabaring, 27 September 2015.
Persebaya United (PU) berhasil memenangi laga leg pertama peremÂpat final Piala Presiden 2015. Mereka membungkam Sriwijaya FC 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (20/9) petang.
Satu-satunya gol di laga ini diÂcetak oleh Slamet Nur Cahyo pada menit ke-83. Berawal dari wall pass yang diberikan oleh Pedro Javier ke belakang. Slamet yang berdiri bebas langsung melepaskan sepakan keras kaki kiri sambil berlari. Bola tersebut meluncu dersa ke pojok kiri gawang Dian Agus Prasetyo.
Sejatinya, laga kedua tim berjalan berimbang. Saling serang dan perÂmainan terbuka terlihat mulai dari babak pertama sampai babak kedua. Beberapa kali peluang didapatkan.
Peluang terbaik Sriwijaya datang saat Pattrich Wanggi berdiri bebas dan tinggal one on one. Sayang, sepakannya melambung. Persebaya juga memiliki peluang via Pedro, tapi berulang kali masih bisa diamankan oleh Dian Agus. Skor 1-0 bertahan sampai laga usai.
Selanjutnya, laga leg kedua akan digelar di kandang Laskar Wong Kito, Stadion Gelora Jakabaring, PelemÂbang, Pekan depan. Sriwijaya minimal menang dengan skor 2-0 atau selisih dua gol jika ingin lolos ke semifinal.
Pelatih Persebaya United (PU) Ibnu Grahan mengakui timnya seÂdikit beruntung saat menang 1-0 atas Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (20/9) petÂang. Bahkan, dia menyebut sang laÂwan seperti mengalah karena banyak membuang kesempatan.
“Siriwijaya FC ini seperti mengalah. Banyak kans, tapi mereka tidak cetak gol. Apalagi di babak pertama, kelihatan sekaÂli peluang mereka,†katanya usai laga.
Sentuhan PU menurut Ibnu meÂmang sangat minim di babak perÂtama. Praktis penguasaan bola dan permainan ada di tangan tim tamu.
Melihat kondisi tersebut, Slamet Nur Cahyo dan Fandi Eko akhirnya dimasukkan pada babak kedua. HasilÂnya, permainan PU membaik dan muÂlai bisa balik menekan Sriwijaya.
“Di babak kedua irama mulai ketemu. Karena itu laga tidak lagi berat sebelah, kedua tim saling serang. Akhirnya kami berhasil mencetak gol,†ungkapnya.
Ibnu tak mau berpikir dulu bagaimana leg kedua selanjutnya. Dia ingin menikmati kemenangan itu terlebih dulu sembari menyiapkan strategi apa nantinya yang dibutuhÂkan untuk mempertahankan keungÂgulan ini.
(Imam/net)