WASHINGTON TODAY – Bakal calon pres­iden dari Partai Republik Donald Trump dikecam berbagai pihak lantaran pernyata­annya yang rasis terhadap Islam. Pernyata­an tersebut berawal dari seorang pria yang bertanya kepada Trump terkait orang Islam sebagai salah satu permasalahan Amerika saat berdialog di Balai Kota Rochester, New Hampshire, Amerika Serikat.

“Ya, kita semua tahu presiden kita sekrang (Barack Obama) adalah salah sa­tunya (muslim). Anda juga tahu dia bahkan bukan orang Amerika,” kata Trump memo­tong pertanyaan pria tersebut, seperti di­lansir dalam StarTribune.com, Minggu, 20 September 2015.

Trump kemudian tertawa terbahak sembari mempersilakan pria itu melanjut­kan pertanyaannnya. Sang pria yang tak disebutkan identitasnya itu pun melan­jutkan. “Kita menghadapi kian banyaknya kamp pelatihan di mana mereka (pen­duduk muslim) ingin membunuh kita. Per­tanyaan saya, kapan kita bisa terbebas dari itu?” sambungnya.

Trump pun meladeninya dengan menjawab,” Kita akan mengamatinya dengan cara yang berbeda. Banyak orang yang membahas itu dan berpendapat hal-hal buruk terjadi di luar sana. Kita akan mencermati masalah itu,” ujar Trump.

Sikap Trump itu sangat berbeda dengan Senator John McCain pada pemilu tujuh tahun silam. McCain justru mengabaikan pertanyaan soal rasis dari pendukungnya dan menganggapnya angin lalu. Walhasil, kubu Republik dan Demokrat mengecam Trump habis-habisan. “Dia sudah tahu, atau dia semestinya tahu, bahwa apa yang ditanyakan orang itu tidak benar,” kata Hillary Clinton, calon kuat dari Demokrat. “Seharusnya dari awal dia mengabaikan pertanyaan penuh kebencian itu.”

Sekretaris pers Gedung Putih Josh Ear­nest menyayangkan sikap Trump yang tidak menunjukkan patriotisme seperti John McCain. Dia kecewa lantaran Trump tidak berusaha meluruskan pernyataan penanya, tapi justru meladeninya demi meraih suara terbanyak.

Senator South Carolina Lindsey Graham mencuit komentar sinis kepada Trump via Twitter. “There is a right way to handle these situations and a wrong way to handle these situations, Donald.” (Ada cara yang benar untuk mengatasi situasi seperti itu dan ada pula cara yang keliru, Donald).

Senator Texas dari Republik, Ted Cruz, berkata, “Keimanan Presiden Obama adalah urusan dia dengan Tuhan. Sedan­gkan Gubernur New Jersey dari Republik Chris Christie berkomentar, “Andai ada orang yang berkata seperti itu pada rapat kampanye saya, saya pasti mengoreksinya.”

Bakal calon presiden dari Republik, Jeb Bush, mengkritik Trump lebih halus. “Obama adalah orang Amerika. Dia Kristen. Masalah dia bukan karena dia lahir di sini atau apa keimanannya. Masalah dia adalah dia orang liberal progresif yang mencederai siapa pun yang tidak sepaham dengannya,” ujar Jeb Bush.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================