Ismet Ali
Master Coach Soft Skills
Minggu lalu seorang rektor universiÂtas bertanya kepaÂda saya: “bagaimaÂna caranya ketika saya turun dari jabatan, sudah ada beberapa pemimpin yang siap menggantikan saya meneruskan tongkat estafet kemajuan universitas ini?
Setelah berpikir sejenak, saya pun menjawabnya dalam kaitan pengembangan “human capitalâ€. Masa depan adalah ketidakpasÂtian. Bila kita ingin memastikanÂnya, ciptakanlah masa depan universitas ini. Caranya dengan menciptakan banyak calon peÂmimpin yang bisa menggantikan sang rektor.
Pemimpin yang bertanggung jawab kepada masyarakat yang dipimpinnya adalah kesediaanÂnya menciptakan pemimpin penggantinya (leaders create leaders). Guna melaksanakan tuÂgas ini tentu sangat dibutuhkan kesadaran diri sang rekÂtor. Dimana setiap peÂmimpin pasti akan menghadapi saat dimana ia harus turun baik secara alamiah ataupun secara terpaksa.
Secara alamiah, menciptakan calon pemimpin adalah jaÂlan panjang. Bila saja peÂmimpinnya cerdas maka ia bisa melakukannya dengan jalan lebih singkat. Pemimpin yang jeli pasti bisa membuat pemimpin baru dari orang-orang disekitarnya. CaranÂya, pertama: Lacak bakat (Talent search) dari orang terdekatnya. Bakat adalah bahan baku manusia yang bisa dilacak berkat bantuan psikolog. Kedua, Mengembangkan setiap bakat tersebut sesuai dengan kebutuhan universitas yang dipimÂpinnya.
Menciptakan kepemimpiÂnan secara terstruktur dapat diÂlakukan melalui Pelatihan dan Pengembangan. Prosesnya meÂmang harus dalam kontek pekerÂjaan fungsional untuk pencapaÂian target universitas baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Ketiga, lakukan evaluasi kinÂerja (Performance Appraisal) seÂtiap calon pemimpin yang sedang dikembang kepemimpinannya baik secara internal dan eksterÂnal. Sehingga setiap calon dapat diketahui pertumbuhan nilai–niÂlai kepemimpinannya mendekaÂti persyaratan sebagai seorang rektor. Proses ini memang tidak boleh dilakukan baik secara emoÂsional ataupun kedekatan. Tetapi harus secara profesional sesuai kebutuhan kelangsungan hidup universitas.
Menciptakan pemimpin pengÂganti memang tidak mudah, tetaÂpi harus dimulai saat ini, sebagai bentuk kesadaran diri dan tangÂgung jawab Anda kepada lembaga yang anda pimpin saat ini. PiliÂhannya, kelola masa depan Anda atau chaos. (*)