Menurunnya daya beli masyarakat seiring dengan perlambatan ekonomi dalam negeri menjadi pemicu merugikan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) sebesar Rp 32 miliar di semester I-2015. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, pemilik brand Giant ini masih mencatatkan laba Rp 95 miliar. Perseoran pun akan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi bisnis, termasuk rencana pembukaan gerai baru IKEA tahun ini di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) berenÂcana memperluas jangkauan bisnis yang dimiliki dengan kembali memÂbangun sebuah gerai IKEA, seperti yang sudah dibangun di daerah Alam Sutera, TangÂgerang.
Direktur Hero Group, Arief Istanto, menjelaskan, gerai pertama IKEA yang ada di Alam Sutera, Tangerang, menÂcatat kinerja bisnis yang baik dan sudah sesuai dengan haÂrapan. Pasalnya, gerai tersebut meraih respons positif oleh masyarakat. Karenanya, hal itu menjadi dasar untuk dilakuÂkannya sebuah ekspansi.
Arief mengungkapkan, jika tidak bisa dibangun di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur maka perseroan akan mencari daerah lain, yakni di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Karenanya, manajemen IKEA tengah mempersiapkan katalog untuk keduanya dilunÂcurkan pada September 2015. “Land bank untuk gerai IKEA kedua lima hektare. Jika tidak di Selatan dan Timur Jakarta, kita pilih daerah Sentul,†ujar Arief, belum lama ini. Arief mengatakan, pihaknya masih terus me-review kedua lokasi tersebut. Sehingga, diÂharapkan perseroan mampu melangsungkan akuisisi tahun ini.â€Harapannya bisa segera akuisisi tahun ini. Supaya, taÂhun depan langsung bangun. Karena kan mengurus perizÂinan itu semuanya juga butuh waktu,†kata dia.
Disamping itu, terus melangÂsungkan ekspansi ke daerah-daerah lainnya untuk mencaÂpai target total lima gerai Ikea di Indonesia dalam rancangan jangka panjang.
Namun, General Manager Ikea Indonesia Mark Maggie pun menegaskan sampai saat ini perseroan belum memuÂtuskan target lokasi ekspansi. Menurut dia, perseroan akan terlebih dahulu mengevaluÂasi performa gerai Ikea perÂtama pasca satu tahun dari peluncuran yakni 15 Oktober 2015.â€Kami masih akan menÂgevaluasi kondisi pasar. Belum ada keputusan yang diambil terkait ekspansi gerai Ikea yang kedua,†ujar dia
Meskipun, menurut dia, seÂjauh ini performa Ikea Serpong masih sesuai dengan ekspekÂtasi awal. Bahkan telah menÂdatangkan 2,5 juta pengunjung dengan jumlah pelanggan seÂbanyak 700 ribu dalam waktu satu tahun. Hero Group menÂgantongi lisensi waralaba asal Swedia itu pada 2012. Adapun, proses pembangunan Ikea SerÂpong kala itu dimulai pada SepÂtember 2012 dengan investasi sekitar USD 100 juta.
Arief menjelaskan, pembuÂkaan gerai kedua Ikea lantaran respon positif pasar dengan peningkatan pengungjung tiap harinya. Bahkan di setiap weekÂend, jumlah pengunjung menÂcapai 4 ribu hingga 5 ribu penÂgunjung. Tentunya diharapkan dengan pembukaan gerai IKEA yang kedua bisa meningkatkan kontribusi terhadap kinerja perseroan.
Di tempat yang sama, PresÂiden Direktur HERO Stephane Deutsch mengungkapkan, mesÂki pun di semester I-2015 ini perseroan mencatatkan kinerja negatif, namun perseroan opÂtimistis hingga akhir tahun ini masih bisa mencatatkan laba. Perseroan melakukan berbagai antisipasi untuk memperbaiki kinerja perseroan.
â€Kami sedang memperbaiki level stok kami, ini akan sedikit memperbaiki margin. Banyak menurunkan cost sehingga bisa membawa margin lebih baik. Saat ini yang sedang kami kerÂjakan yaitu memperbaiki ecoÂnomic model di toko-toko kami sehingga bisa memperbaiki margin,†jelas dia.
Per 30 Juni 2015, perseroan mengoperasikan 641 gerai, yang terdiri dari 53 Giant EkÂstra, 155 Hero Supermarket dan Giant Ekspres, 337 gerai keseÂhatan dan kecantika Guardian, satu gerai IKEA dan 95 conveniÂence stores Starmart.
(Apri/MTV/NRC)