JAKARTA, Today – Mahaka Sports and Entertaiment menyatakan segera melakukan evaluasi terkait kinerja wasit di leg pertama peremÂpatfinal Piala Presiden, termasuk kepada wasit Oki Dwi Putra dan Iwan Sukoco.
Leg pertama babak delapan beÂsar diwarnai sejumlah protes dan kecewa oleh klub peserta atas kepeÂmimpinan wasit.
Persib Bandung misalnya, pelaÂtih Djajang Nurjaman mengaku sedikit kecewa kepada wasit Iwan Sukoco saat pertandingan melawan Pusamania Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9).
Salah satunya ketika Tantan melakukan tendangan yang mengeÂnai tangan Diego Michels di menit ke 79. Di televisi juga terlihat jelas bahwa itu adalah handsball, tapi wasit tidak memberikan penalti unÂtuk Persib.
Selain itu, Persebaya United juga mengaku kecewa kepada wasit Oki Dwi Putra yang mengucapkan kata kasar terhadap pemainnya, PeÂdro Javier. Pedro dipanggil dengan sebutan binatang ketika terjatuh di kotak penalti.
Persebaya meminta kepada piÂhak penyelenggara untuk bersikap tegas dengan sikap wasit tersebut karena dinilai melakukan tindakan yang tak pantas.
CEO Mahaka Sports and EntertaiÂment Hasani Abdul Gani mengakui sudah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut. Menurutnya seÂtiap selesai pertandingan akan ada evaluasi terutama soal wasit.
Namun demikian, Hasani meÂnyebut masih melakukan investigaÂsi lebih dulu sebelum memberikan sanksi.
Sanksi disebutnya bisa dijatuhÂkan berupa larangan kepada wasit tersebut untuk memimpin pertandÂingan Piala Presiden lagi.
“Kami evaluasi dulu. Kalau dari hasil evaluasi ada unsur kesalahan atau kelalaian apalagi disengaja dalam memimpin tentu kami tegas dengan mengistirahatkan mereka dari turnamen Piala Presiden,†unÂgkap Hasani, Senin (21/9).
Laga leg kedua perempatfinal Piala Presiden akan kembali digelar pada 26-27 September mendatang.
Jamin Hadiah Tak Tertunda
Di tengah matinya kompetisi, turnamen Piala Presiden yang digaÂgas Mahaka Sports and EntertainÂment kembali menghidupkan iklim sepakbola nasional.
Hadiah besar pun ditawarkan kepada tim peserta yang berjumlah 16 tim dari Indonesia Super League dan Divisi Utama.
Piala Presiden pun diharapkan bisa menjadi solusi krisis finanÂsial klub yang tentu tak mendapat pemasukan karena tak adanya komÂpetisi.
Uang yang dijanjikan kepada 13 tim ISL dan tiga tim DU sebagai peserta dijamin tak akan terlamÂbat, termasuk hadiah bagi tim yang menjadi juara.
“Kami jamin hadiah tidak akan tertunda dan segera kami berikan kepada yang juara karena itu hak mereka nantinya,†kata Maruarar Sirait selaku ketua steering commitÂtee Piala Presiden.
Sebagaimana diketahui, tim yang menjadi juara akan mendapat Rp3 miliar, Rp2 miliar bagi tim runner-up, Rp1 miliar untuk tempat ketiga dan Rp500 juta untuk tempat keÂempat.
Piala Presiden pun kini sudah memasuki fase delapan besar denÂgan menyisakan Bali United, Arema Cronus, Mitra Kukar, PSM Makassar, Pusamania Borneo FC, Persib BandÂung, Persebaya Surabaya dan Persib Bandung.
“Ini menjadi bukti bahwa turnaÂmen bertujuan menjadikan sepakÂbola Indonesia ke kelas dunia dan mengembalikan kepercayaan maÂsyarakat sepakbola bahwa penyÂelenggaraannya benar-benar bernuÂansa olahraga tanpa ada kepentigan lain,†tambahnya.
Mahaka pun menggandeng salah satu jasa audit terbesar dunia, Price Waterhouse Coopers (PWC), agar membuktikan profesionalisme merÂeka dalam menyelenggarakan turÂnamen dengan transparansi yang jelas.
(Imam/net)