Untitled-4Kuret merupakan salah satu prosedur yang sering dilakukan pada kasus keguguran dan untuk membantu diagnostik para dokter. Sebenarnya bagaimana kuret dilakukan? Apakah aman untuk wanita? Apa persiapan sebelum dan sesudah prosedur ini?

Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]

Apa sebenarnya kuret itu?

Kuret dalam dunia medis disebut dengan dilatasi dan kuretasi adalah tindakan bedah berupa pengerukan dinding rahim. Bagian dinding rahim yang dikuret adalah endometrium. Endometrium adalah lapisan yang menebal sehingga bila terjadi pembua­han ovum maka endomterium ini akan menjadi bantalan janin, tetapi bila tidak terjadi pembuahan maka endometrium ini akan meluruh menjadi darah haid. Endometriosis ini kaya akan pembuluh darah dan sangat dipengaruhi oleh keadaan hormonal wanita.

Untuk apa kuret dilakukan?

Tindakan ini dapat digunakan sebagai cara untuk membantu diagnosa suatu penyakit rahim misalnya :

  • Perdarahan per vaginam yang tak teratur.
  • Perdarahan hebat.
  • Perdarahan per vaginam yang hebat dan lama atau perdarahan hebat setelah menopause bisa menjadi alasan dilakukannya kuret.
  • Kecurigaan akan kanker endome­triosis atau kanker rahim Infeksi rahim Pemeriksaan kesuburan atau infertilitas.

Selain itu kuret dapat dilakukan se­bagai pilihan terapi terutama pada :

  • Kasus keguguran atau abortus Ter­tinggalnya sisa jaringan plasenta (ari-ari) atau sisa jaringan janin di dalam rahim setelah proses persalinan.
  • Janin tidak ada (blighted ovum)

  • Hamil anggur
BACA JUGA :  Rahasia Orang Jepang Miliki Kulit Mulus dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

  • Menghilangkan polip rahim

Dengan kemajuan teknologi saat ini, kuret sudah ditinggalkan sebagai sarana diagnostik dokter karena adanya teknologi ultrasonografi (USG) ataupun histeroskopi. Tetapi tindakan ini tetap sebagai pilihan utama untuk terapi pada kasus-kasus diatas.

Kenapa kuret ini penting?

Pada kasus keguguran atau ter­tinggalnya jaringan plasenta setelah persalinan, jaringan yang tertinggal dalam dinding rahim akan menim­bulkan hambatan pada rahim untuk berkontraksi. Akibatnya bila rahim tak bisa berkontraksi, rahim tidak bisa me­nutup pembuluh darah yang terbuka sehingga perdarahan terus terjadi. Selain itu jaringan sisa ini merupakan tempat berkembang biaknya kuman, sehingga infeksi mudah terjadi. Dengan dilakukan kuret maka semua jaringan yang menganggu akan dikeluarkan dan rahim dapat berkontraksi sempurna sehingga perdarahan pun berhenti dan infeksipun terhindar.

Apa saja efek samping yang dapat terjadi pada kuretasi?

Normalnya anda akan mengalami efek samping berikut setelah kuret dilakukan yaitu :

  • Kram di daerah perut bagian bawah seperti mau menstruasi
  • Biasanya hanya berlangsung 30 menit – 1 jam, tetapi ada juga yang mengalaminya selama berhari-hari.
  • Perdarahan ringan atau spotting be­berapa hari hingga minggu setelah kuret dilakukan. Menstruasi yang terlalu awal atau malah terlambat

Tapi komplikasi serius yang mung­kin terjadi adalah :

  • Perdarahan hebat . Hal ini jarang terjadi.
  • Segala tindakan apa­pun pasti membawa resiko infeksi makanya anda mungkin diberikan antibiotic sebelum dan sesudah kuret dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi.
  • Perforasi uterus (robeknya ra­him). Hal ini sangat jarang terjadi (1 persen dari seluruh kasus) dan biasanya timbul akibat alat yang menembus terlalu dalam hingga merobek rahim.
  • Sindroma asherman. Hal ini terjadi bila pengerukan atau pengikisan dinding rahim terlalu agresif dan dalam akibatnya terbentuk jaringan ikat pada dinding rahim. Akibat sindroma asherman ini anda bisa mandul dan tidak mengalami men­struasi karena dinding rahim tidak normal. Segeralah ke dokter bila timbul perdarahan, demam tinggi, nyeri perut dan bau vagina yang tak sedap setelah kuret dilakukan.
  • Segeralah ke dokter bila timbul perdarahan, demam tinggi, nyeri perut dan bau vagina yang tak sedap setelah kuret dilakukan.
BACA JUGA :  Enak dan Menyehatkan Tubuh, Ini Dia 5 Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

Kapan saya bisa kembali beraktifitas?

Kuret sebenarnya termasuk bedah minor jadi setelah proses kuretase, anda dapat beraktivitas kembali 2-3 hari setelah kuret dilakukan.

Apakah saya masih subur dan bisa hamil lagi setelah dikuret?

Tentu saja anda masih subur dan bisa hamil kembali setelah dikuret. Hanya saja anda perlu konsultasi dengan dokter spesialis kandungan anda mengenai waktu yang tepat untuk hamil kembali.

Jadi amankah kuret ini?

Tindakan kuret ini aman bagi wanita, bila dilakukan oleh ahlinya hampir tidak ada komplikasi serius yang terjadi. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================