Untitled-2Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Dengan berkurangnya kadar melanin, dampak sinar ultraviolet terhadap kulit meningkat.

Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]

Memiliki kulit wajah yang putih, mulus dan bersih adalah dambaan semua wanita, tak menu­tup mata kini kaum Adam juga turut menjaga kulit wajah. Tak heran, karena wajah adalah eta­lase bagi tubuh semua orang dan mereka rela merogoh kocek ma­hal untuk kebutuhan kulit wajah. Namun apa jadinya jika krim pe­mutih yang digunakan tidak ber­lisensi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan tanpa mereka sadari penggunaan jangka panjang krim pemutih tidak remi ini dapat merusak kulit wajah, yang paling parah dapat menye­babkan kerusakan permanen.

Bahan-bahan yang digunakan dalam produk pemutih biasanya berfungsi untuk mencerahkan warna kulit dengan cara melawan proses produksi melanin alami sehingga kadar melanin pada ku­lit menjadi berkurang. Dengan berkurangnya kadar melanin, warna kulit menjadi lebih putih.

“Dalam jangka panjang, peng­gunaannya dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Dengan berkurangnya kadar mela­nin, dampak sinar ultraviolet ter­hadap kulit meningkat,” urai Dok­ter Estetika Rumah Sakit Melania, Dr Satya Perdana Bugi.

Selain itu, sambung Dr Satya, penggunaan bahan merkuri (air raksa) dan steroid dengan dosis yang tinggi, kedua bahan inilah yang biasanya membuat kulit wa­jah mengelupas saat proses peng­gunaan. “Pengelupasannya tidak wajar biasanya, seperti kulit yang sedang iritasi sehingga membuat kulit wajah jadi merah sekali. Jika tidak dihentikan akan menyebab­kan penipisan kulit wajah (atrofi, red),” terangnya.

BACA JUGA :  Diare Disebabkan Karena Konsumsi Makanan Bersantan, Benarkah? Simak Ini

Seperti efek berantai, karena penipisan kulit wajah ini juga dapat menyebabkan urat-urat pembuluh darah di wajah dapat terlihat dengan nyata. Gejala ini bisa dilihat dari pembuluh kapiler darah pada lapisan dermis yang menjadi tampak transparan. Se­makin lama penampakan kapiler darah ini semakin jelas, sehingga sangat mengganggu ‘pemandan­gan’. Umumnya kalau diraba dengan jari, kulit menjadi lebih sensitif dan terasa sedikit perih. Penipisan kulit juga dapat men­gakibatkan penipisan kolagen yang berada dilapisan dermis (ku­lit dalam), secara otomatis dapat mengakibatkan cepat keriput. “Kalau kolagennya menipis maka akan terjadi penuaan dini,

Belum lagi, ketika berhenti menggunakan krim tersebut, justru kulit semakin kusam dari sebelum pemakaian, timbul flek dan jerawat karena ada efek keter­gantungan. “Kalau krim yang ti­dak ada label BPOM artinya harus racikan dokter, karena memakai dan sudah sesuai resep. Dan kalau krim itu di produksi oleh pabrik sudah pasti ada label BPOM-nya. Jika tidak ada kedua-duanya jan­gan pernah digunakan,” tutur dia.

Lakukan Tes Krim Wajah dengan Gunakan Emas

Wajah cantik dan putih pasti­lah memiliki daya tarik tersendiri. Inilah sebabnya mengapa prduk pemutih wajah saat ini banyak beredar di pasaran luas. Sebagai konsumen yang cerdas harus bisa memilih dan memilah produk yang akan hendak gunakan. Jan­gan sampai putih dan cantik na­mun malah ,mendapat efek buruk dari produk yang digunakan.

BACA JUGA :  Jaga Kadar Gula Darah dengan 5 Kebiasaan Pagi yang Penting Ini

Untuk melakukan tes sendiri sangatlah mudah dengan menggu­nakan emas murni 24 karat, den­gan menggoso­kan emak ke bagian ku­lit yang sudah diolesi krim pe­mutih wajah terse­but. “Lakukan tes pada punggung telapak tangan dengan mengoleskan krim dan gosok menggunakan lo­gam emas, apabila krim berubah menjadi hitam maka bisa dipas­tikan krim yang digunakan men­gandung mercury,” urai Dr Satya.

Selain itu, banyak cara lain juga untuk mendeteksi apakah krim tersebut menggunakan mer­cury dan steroid atau tidak, dian­taranya dengan beberapa cara:

  • Warna Krim Mengkilap

Krim pemutih palsu biasanya menggunakan warna mencolok, parahnya pewarna yang digunak­an juga pewarna yang berbahaya. Waspadai bila menemukan krim yang berwarna kuning atau putih mengkilap seperti mutiara.

  • Tidak Tercampur Rata dan Lengket

Biasanya krim abal-abal ini di­campur dengan bedak sehingga terasa lengket dan juga kasar saat digunakan. Selain itu terkadang krim tidak tercampur rata, ada yang padat atau berminyak dalam satu kemasan.

  • Bau Menyengat

Krim yang berbahaya biasanya beraroma seperti logam. Untuk menyiasatinya produsen kerap memberi parfum yang beraroma tajam.

  • Panas dan Perih Saat Dipak­ai

Curigai kosmetik yang terasa panas, perih, gatal, dan memerah saat digunakan. Kosmetik yang menimbulkan reaksi seperti itu bi­asanya mengandung bahan keras yang tidak cocok untuk kulit.

============================================================
============================================================
============================================================