MANILA TODAYÂ – Asap akibat kebaÂkaran hutan di berbagai wilayah IndoÂnesia menyelimuti wilayah Mindanao di Filipina Selatan. Pemerintah FiliÂpina langsung mengeluarkan imbauan kepada warga untuk mengurangi aktiÂvitas di luar rumah.
Seperti diberitakan Asia One, MingÂgu (25/10/2015), asap tersebut telah tiba di wilayah tersebut sejak 17 Oktober lalu, dan belum kunjung reda hingga akhir pekan ini. Kandungan partikel berbahaÂya di udara Mindanao tercatat mencapai 76 mikrogram per kubik meter. Angka ini memang menurun dari pekan lalu yang mencapai 95 mikrogram per kubik meter, namun masih berada di atas stanÂdar udara aman pemerintah Filipina, 75 mikrogram per kubik meter.
Pemerintah Mindanao langsung mengeluarkan imbauan bagi warga yang memiliki sistem pertahanan tuÂbuh buruk atau gangguan paru-paru untuk tidak keluar rumah. Imbauan ini dikeluarkan untuk wilayah mulai dari Santos City hingga Iligan City yang maÂsih terkontaminasi asap.
Jika memang warga harus berakÂtivitas di luar rumah, mereka harus mengenakan masker. Gloria Raut, peÂjabat senior Departemen Kesehatan Filipina mengatakan, asap bisa menyeÂbabkan batuk, iritasi hidup dan tengÂgorokan serta memicu serangan asma.
Dia menjelaskan, asap kebakaran hutan mengandung banyak zat berbaÂhaya, seperti sulfur dioksida, karbon monoksida dan nitrogen dioksida. NaÂmun Raut mengatakan, sejauh ini merÂeka belum menerima laporan adanya warga yang sakit akibat asap.
Selain dikhawatirkan berdampak pada kesehatan warga, asap juga menÂgancam pertanian di Filipina, seperti yang disampaikan oleh Departemen Pertanian negara itu. “Polutan seperti debu, jelaga, abu, yang bisa menemÂpel pada daun, mengganggu proses fotosintesis karena menghalangi sinar matahari,†kata Maria febe Orbe, peÂjabat senior Departemen Pertanian di Mindanao.
(Yuska Apitya/net)