Teka-teki nasib Valentino Rossi di sisa balapan musim ini terjawab sudah. Pembalap berjuluk The Doctor bermaksud pasang ‘kaca mata kuda’ dan mempersiapkan balapan di GP Valencia bulan depan.
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Pada GP Valencia yang merupakan balapan penutup musim, Rossi akan melakukan start di posisi buncit sebagai hukuÂman atas pelanggaran yang dia buat di GP Malaysia akhir pekan lalu.
Saat itu Rossi terlibat duel yang menyebabkan Marc MarÂquez terjatuh dari motornya.
Insiden tersebut berbunÂtut panjang. Rossi tidak hanya terpaksa menerima sanksi, namun para rival seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan Marquez sendiri menjadikanÂnya musuh bersama.
Menanggapi situsi terseÂbut Rossi dengan tegas meÂnyatakan bahwa dia akan tuÂrun di GP Valencia 2015 pada bulan November mendatang. Lewat akun twitternya, Rossi mengungkapkan hal tersebut.
“Terima kasih untuk orang-orang yang mendukung saya mengatasi situasi yang sulit dan kemarahan. SekaÂrang saya akan fokus memÂpersiapkan GP Valencia,†cuit Rossi di akun twitter pribadinÂya, @ValeYellow46, Selasa (27/10/2015).
Balapan penutup musim di GP Valencia 2015 sangat krusial. Tidak hanya kembali mempertemukan Rossi dan Marquez, balapan tersebut akan mengunci salah satu dari dua pembalap Movistar YamaÂha sebagai juara dunia.
Rossi saat ini memimpin hanya tujuh poin di depan Lorenzo. Jika start di posisi terbelakang membuat Rossi gagal mengendalikan balaÂpan, Lorenzo berpotensi memenangkan lomba dan merebut gelar juara dunia
Seperti diketahui, munculÂnya niatan Valentino Rossi unÂtuk tak lagi berkiprah di ajang MotoGP tahun depan. The DocÂtor, disebutkan punya niat unÂtuk pindah ke ajang yang lebih ‘real’ World Superbike (WSBK).
Motosport juga menyebut, Valentino Rossi juga mengiÂsyaratkan kemungkinan tidak berlomba di Valencia pada 8 November. “Kita akan lihat apakah saya akan (berlomÂba),†kata Valentino Rossi.
Rossi yang kini memimpin tujuh poin di depan rekan setimnya dari Spanyol, Jorge Lorenzo dikenai penalti emÂpat poin yang membuatnya harus start dari posisi paling buncit di seri terakhir MoÂtoGP, Valencia, Spanyol.
Rossi menilai dengan huÂkuman ini ia sulit mewujudÂkan ambisinya untuk menjadi juara dunia kembali setelah terakhir kali mencapainya pada 2009.
Valentino Rossi mengangÂgap juara bertahan sekaligus pebalap tuan rumah, Marc Marquez akan melakukan segala cara untuk memulusÂkan jalan buat Lorenzo unÂtuk menjadi juara dunia 2015 sekaligus menggagalkan amÂbisi Valentino Rossi.
“Saksi tersebut sudah pasti. Mengawali lomba di poÂsisi belakang di Valencia sama saja dengan menghilangkan harapan menjadi juara,†ujar Rossi.
“Saya melakukan segala hal untuk memenangi (kemÂbali) gelar juara ini. Kalah di lintasan lomba itu biasa. Cara seperti ini sangat menyakitÂkan,†katanya.
Yamaha Akui Kesalahan
Manajer Direktur Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, menÂgakui Valentino Rossi melakuÂkan tindakan yang kurang teÂpat saat beradu cepat dengan pembalap Honda, Marc MarÂquez. Menurut Jarvis, apa yang dilakukan oleh Rossi bukanlah sesuatu yang sepatutnya terÂjadi di balapan MotoGP.
“Kami tidak bisa pungkiri bahwa keputusan yang diÂambil oleh Valentino adalah keputusan yang tidak ingin kami lihat di MotoGP. Di saat yang bersamaan, kami juga merasa bahwa hukuman yang diberikan terlalu berlebihan,†ujar Jarvis seperti diberitakan Crash, Selasa (27/10/2015).
Apa yang terjadi hari ini adalah hasil dari kompetisi yang terjadi anara Marc dan Valentino dalam beberapa balapan terakhir. Apa yang terjadi di Sepang adalah balas dendam Marc Marquez kepaÂda Rossi karena telah memoÂjokkannya di media.
“Jika anda menganalisa balapan lebih detil dan memÂpelajari semua pergerakan Marc, maka tidak ada gerakan yang illegal. Tetapi kita haÂrus melihat gambaran umumÂnya, apa motivasi dari Marc,†ujarnya lagi.
“Sebuah tendangan adalah suatu hal yang agresif. Saya rasa tidak bijak ketika Rossi mencoba untuk menenÂdang motor seberat 157 kiloÂgram. Saya tidak membela Rossi, tetapi ia bukanlah pemÂbalap yang terbiasa bermain kotor,â€tandasnya. (*)