4299BERMAIN di depan publik sendiri di Stamford Bridge, Chelsea dipermalukan oleh tamunya Liverpool dengan skor 1-3. Kekalahan tersebut memperpanjang performa buruk The Blues musim ini, karena baru sekali menang dalam delapan laga terakhir di semua kompetisi.

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

Sementara itu dari kubu Liverpool, hasil positif ini membuat level per­mainan The Reds sema­kin meningkat. Kemenangan ini adalah yang kedua secara berturut-turut di bawah asuhan Juergen Klopp dan kemenan­gan pertama di Liga Primer Inggris. Sebelumnya mereka berhasil mengalahkan Bour­nemouth di ajang Piala Liga.

Meski kalah, Chelsea se­benarnya unggul terlebih da­hulu melalui gol cepat Ramires pada menit empat. Namun menjelang turun minum Philippe Coutinho mampu me­nyamakan kedudukan menjadi 1-1. Lalu pada babak kedua Liv­erpool berhasil membalikan keadaan berkat gol kedua Coutinho dan ditutup dengan gol dari Christian Benteke.

Jose Mourinho memilih untuk mencadangkan dua ge­landang yang menjadi anda­lan musim lalu, Cesc Fabregas dan Nemanja Matic. Sebagai gantinya ia memainkan duet Ramires dan John Obi Mikel se­bagai poros ganda.

Jika melihat permainan di lapangan, manajer asal Portu­gal tersebut sepertinya ingin lebih dominan menguasai lini tengah dengan pemain yang kuat dalam bertahan namun dapat bergerak cepat. Fung­sinya adalah melakukan seran­gan balik cepat, segera setelah memenangkan duel di tengah.

Namun memainkan Mikel punya beberapa kekurangan, ia tak terlalu lihai membangun serangan dibandingkan Fabre­gas atau Matic. Akibatnya pros­es serangan Chelsea menjadi terhambat, padahal seharus­nya mereka punya keuntungan karena garis pertahanan Liv­erpool cenderung tinggi. Hal ini membuat Chelsea menjadi lebih banyak mengandalkan serangan lewat kecepatan Wil­lian di kanan. Walhasil, pertah­anan Liverpool menjadi mu­dah untuk mengantisipasinya karena Diego Costa dan Eden Hazard di tengah, minim sup­lai bola karena selalu terkawal.

Pada saat ada Fabregas peran ini selalu diembannya, yaitu siaga di sekitar area sepertiga akhir agar memberi kesempatan pemain lain men­cari ruang di kotak penalti. Tetapi skema yang dijalankan oleh Mourinho tersebut tidak sepenuhnya salah jika meli­hat taktik yang diperagakan oleh lawan. Klopp sepertinya juga ingin melakukan hal yang sama, yakni memenangi duel di tengah. Salah satu bukti­nya adalah lebih memilih Ro­berto Firmino di lini depan ketimbang Benteke.

BACA JUGA :  Lauk Sehat Rendah Lemak dengan Ikan Kukus Asam Pedas

Area bermain Firmino me­mang lebih banyak dilakukan di lini kedua, membuktikan bahwa ia tidak menjadi striker murni pada pertandingan kali ini. Firmino justru lebih ban­yak membuka ruang bagi Lal­lana atau Coutinho ketimbang mengeksekusi peluang. Pe­main asal Brasil tersebut se­lalu bergerak agar John Terry maupun Gary Cahill mengi­kuti dirinya dan membuat dua rekannya tersebut menjadi be­bas tak terkawal.

Chelsea diuntungkan den­gan gol cepat Ramires. Berkat gol tersebut Chelsea dapat fokus bertahan di hampir sepanjang babak pertama. Ked­ua poros ganda, Ramires dan Mikel, menjadi tidak perlu maju terlalu ke depan dan bisa fokus di area pertahanan. Meski sep­erti yang sudah disebutkan di atas, serangan Chelsea menjadi monoton di sisi Willian.

Hal yang sama juga dilaku­kan oleh Liverpool dengan leb­ih banyak menyerang melalui sisi kanan yang diisi oleh James Millner. Kesulitan menembus dari tengah bisa jadi menjadi salah satu alasan kenapa Liv­erpool bermain demikian. Kekurangannya adalah Liv­erpool menjadi lebih banyak melakukan umpan silang ke kotak penalti ketimbang ump­an-umpan pendek.

Masalahnya adalah di ko­tak penalti tidak ada striker murni sehingga umpan-ump­an silang yang dilakukan baik oleh Millner maupun Nathan­iel Clyne menjadi banyak ter­buang. Taktik Liverpool yang selalu menekan lini pertah­anan Chelsea menjadi keun­tungan meski hasilnya banyak kegagalan. Penampilan buruk barisan pertahanan The Blues membuat mereka melakukan kesalahan-kesalahan individu.

Setiap Millner atau Clyne sedang menguasai bola di sisi kanan selalu ada tiga pemain depan Liverpool berada di kotak penalti. Meski tidak ada targetman namun bek-bek Chelsea selalu kesulitan baik mengawal mereka maupun mengamankan bola. Terbukti dari tiga gol yang dihasilkan semuanya selalu bermula dari sisi kanan.

BACA JUGA :  Cara Membuat Serundeng Jawa Anti Gagal, Wajib Coba!

Buruknya pertahanan Chelsea semakin terlihat di babak kedua. Gol penyama kedudukan dari Coutinho menjelang turun minum mem­buat tuan rumah terpaksa mengambil inisiatif serangan. Hazard yang tidak terlihat penampilannya pada babak pertama diganti oleh gelan­dang serang muda Kenedy.

Dalam 59 menit bermain, Hazard tak menciptakan seka­lipun tendangan, tak ada um­pan kunci, umpan silang, dan hanya sekali melewati lawan. Ia gagal menemukan ruang agar rekan-rekan yang lainnya bisa memberikan operan padanya. Alhasil ia hanya 25 kali mener­ima bola dalam 59 menit.

Namun ketika bola berada di kakinya, ia tak mampu men­jadi kreator serangan. Yang ia lakukan hanya memberikan operan-operan pendek pada gelandang-gelandang lain yang lebih bisa mengalirkan bola ke lini depan. Tidak ada tusukan ke kotak penalti seperti yang biasa ia lakukan pada musim lalu.

Selain gol yang diciptakan Ramires, Chelsea praktis cu­kup kesulitan lagi untuk men­ciptakan peluang. Indikasi ini terlihat ketika selama Hazard bermain, Chelsea hanya mam­pu melepaskan satu tembakan, yang menjadi gol tersebut. Berbeda ketika Hazard ditarik keluar, di mana Mou kemudian memasukkan Fabregas dan Ra­damel Falcao setelah Kennedy. Dalam tempo 30 menit, enam peluang berhasil diciptakan walau tak ada satupun yang berhasil menjadi gol.

Fabregas yang masuk menggantikan Obi Mikel mem­buat gelandang bertahan Chel­sea menjadi rentan. Hal ini karena mereka menjadi aktif menyerang. Situasi inilah yang membuat Millner bisa leluasa bermain di tengah tidak lagi terpaksa melebar. Meski tak lama kemudian ia akhirnya di­gantikan oleh Benteke.

============================================================
============================================================
============================================================