IMG_9786SUPORTER tak hanya melulu soal chant maupun aksi di tribun stadion. Berbagai kegiatan lain yang positif bisa dilakukan. Salah satunya adalah keberanian untuk mendirikan akademi sepakbola.

Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo

Butuh keberanian dan komitmen serta kecintaan luar biasa terhadap kesebelasan pujaan hatinya untuk membulatkan tekad mendirikan akademi sepakbola. Tidak hanya sekedar aksi – aksi brutal suporter fanatik garis keras, melainkan aksi positif suporter untuk keberlangsungan sepakbola.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

Di Indonesia, belum banyak kelompok suporter yang be­rani membentuk sekolah sepak bola (SSB) serupa. Beberapa yang masih aktif adalah SSB PUSAM milik Pusamania di Sa­marina, SSB Dharaka Berni (suporter Jember United), serta SSB Kabomania milik suporter Persikabo Bogor.

Hal itulah yang mendasari kelompok suporter Persatuan Sepakbola Indonesia Solo (Persis), menamakan diri Laskar Pasoepati, mereka berani mendirikan akademi sepak bola bernama Pasoepati Football Academy (PFA).

BACA JUGA :  Simak Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024

Gebrakan itu dilakukan bersama Yayasan Asy-Syahadah dan bermarkas di tiga lapangan sekaligus di Kecamatan Gro­gol, Sukoharjo yakni lapangan Wirun, Laban, serta Plum­bon.

“Kami melihat adanya potensi besar untuk mengem­bangkan sepak bola di Kota Solo dan sekitarnya pada level usia dini. Selain mewadahi bibit-bibit muda, akademi ini diharapkan mampu mencetak pemain profesional,” kata manajer PFA, Langgeng Jatmiko, yang juga Mendagri DPP Pasoepati.

============================================================
============================================================
============================================================