BOGOR, TODAY — Polres BoÂgor masih melakukan pengemÂbangan penyelidikan terhadap perampokan rumah milik penÂgusaha restoran dan properti Atmaswati (50), di Perumahan Sentul City, Cluster Taman Victoria, Kecamatan BabakanÂmadang, Kabupaten Bogor.
Hasil penyelidikan semenÂtara, polisi menduga pelaku telah lama mengintai rumah korban dan mengetahui sistem keamanan cluster.
Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto mengakui kasus ini masih dalam penyeliÂdikan Satuan Reskrim Polres Bogor. “Hasil oleh TKP, diduga pelaku telah mengetahui lokasi tersebut. Ada kecurigaan peÂmain lama yang sering beropÂerasi,†kata Suyudi, di Cibinong, K a m i s ( 1 9/ 1 1 / 2015).
Dugaan adanya keterliÂbatan orang dalam perumahan atau rekanan bisnis korban, mantan Kapolres Majalengka ini enggan menduga-duga dan masih terus mengumpulkan keterangan saksi-saksi serta korban. “Jangan menduga-duga. Lihat saja perkembangannya ya. Kami masih menegumpulkan keterangan dari saksi-saksi,†teÂgasnya.
Sementara Kapolsek Babakan Madang, AKP Tri Suhartanto menÂduga, pelaku telah mengenal TemÂpat Kejadian Perkara (TKP) melihat dari arah lari pelaku. “Melihat dari arah larinya, pelaku sudah paham betul lokasi kejadian,†kata AKP Tri.
Sebelumnya, rumah mewah milik pengusaha restoran dan properti Atmaswati (50) di ClusÂter Taman Victoria, Perumahan Sentul City, Babakanmadang, KaÂbupaten Bogor, disatroni kawanan perampok bersenjata api, Rabu (18/11/2015) dini hari. Uang tunai, perhiasan, dan barang berharga bernilai miliaran rupiah dibawa kabur.
Rumah berlantai tiga ini diÂhuni oleh 7 orang. Mereka adalah, pemilik rumah Atmaswati serta 3 anaknya, yakni Atik Puji Rahayu (25), Nurul Arifin alias Iin (17), Danang (16), dan Ipung (16). Di rumah bercat putih tersebut juga tinggal kakak kandung Atmaswati, yakni Jamilah (65) dan anaknya, Dwi (19).
Dalam aksinya, kawanan perÂampok berjumlah 4 orang ini menyekap 5 penghuni rumah di dalam satu ruangan. Mereka beÂraksi sekitar jam 1 dini hari saat seluruh penghuni terlelap. “Saya kaget ada suara berisik buka pinÂtu, terus lampu tengah ada yang nyalain, terus dimatiin lagi,†kata Dwi, keponakan Atmaswati.
(RiÂshad Noviansyah|Yuska Apitya)