BOGOR TODAY – Limbah perikanan seperti pen cumi dan kulit ikan tidak selaÂmanya terbuang begitu saja. Tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu KelauÂtan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri atas Wekson Bagariang (THP 48) sebagai ketua dan Kaisar Akhir (ITK 48) sebagai angÂgota menciptakan krim peÂnyembuh luka diabetes yang diformulasikan berbasis kitosan dari pen cumi dan kolagen dari ikan. Krim ini mereka beri nama produk “Diabetrinâ€.
Diabetrin mereka cipÂtakan dengan harapan dapat membantu penyembuhan luka diabetes yang dialami para penderita diabetes seÂcara efektif dan halal. BioÂproduk kesehatan ini mereka ikutkan dalam ajang lomba Inovasi IPTEK Pemuda NaÂsional 2015 yang diselengÂgarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (KeÂmenpora) RI.
Proses seleksi awal diÂlakukan terhadap 145 proposÂal business plan dan deskripsi produk secara nasional oleh tim juri yang ditentukan oleh Kemenpora untuk memilih 30 besar finalis yang akan maju ke tahap final yaitu preÂsentasi proposal business plan dan produk. Pada tangÂgal 10 November 2015, WekÂson dan Kaisar diumumkan lolos sebagai finalis.
Tahap final (presentasi) dilakukan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau pada tanggal 16-19 November 2015 dengan penilaian oleh tim juri yang berasal dari berbagai instansi seperti Kemenpora, BPPT, Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, dan Kompas. HasilÂnya, tim Wekson dan Kaisar meraih hadiah 10 juta rupiah dari Kemenpora RI sebagai finalis Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015.
Kedepannya, Diabetrin akan dilakukan uji klinis dan uji coba pasar dimulai dari wilayah Kabupaten Bogor, lalu pemasaran ke wilayah Jabodetabek hingga seluruh Indonesia sebagai bioproduk kesehatan unggulan bangsa Indonesia dalam rangka menghadapi Masyarakat EkoÂnomi ASEAN (MEA). Diabetrin diyakini akan mampu meninÂgkatkan ekonomi masyarakat lokal khususnya nelayan dan pedagang ikan karena limbah mereka akan memiliki nilai tambah. Selain itu tentunya akan mengurangi pencemaÂran lingkungan perairan dari limbah perikanan. Wekson dan Kaisar berharap dalam pengembangan produk, produksi skala kecil hingga menengah, serta pemasaran awal produk dapat bekerjasaÂma dengan PT Bogor Life SciÂence and Technology (BLST) selaku holding company IPB.
(Yuska Apitya/*)