“Demensia bila dikenal secara dini dan mendapat penatalaksanaan yang tepat dapat dicegah, dihambat progresifitasnya bahkan disembuhkan pada beberapa keadaan sehingga penderita dapat mempertahankan kualitas hidupnyaâ€
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Usia tua adalah bagian dari periÂode kehidupan manusia yang tiÂdak dapat dihindari. Menjadi tua berarti bertambahnya umur dan mulai berkurangnya fungsi tubuh dan fungsi sosial. Tetapi menjadi tua tidak beÂrarti harus menjadi sakit dan pikun.
Setiap orang memiliki hak yang sama untuk menjadi orang lanjut usia yang seÂhat. Setiap orang pasti pernah menyaksikan seorang yang sudah lanjut usia menjadi piÂkun, lupa menaruh barang sehingga menÂjadi marah karena menganggap ada orang yang menyembunyikan barang yang dicarÂinya, atau juga sulit untuk mengingat nama orang-orang yang sebenarnya dikenalnya. Bahkan yang paling berat bisa saja orang tua tersebut sulit untuk mengenali benda-benda sekitarnya dan kesulitan mengurus dirinya sendiri.
Demensia atau pikun bukan merupakan bagian wajar dari proses menua. Dengan mengetahui gejala dan melakukan penatalakÂsanaan yang tepat, demensia dapat dicegah, dihambat, dan disembuhkan sehingga kualiÂtas hidup dapat dipertahankan. Keberhasilan di bidang kesehatan meningkatkan usia haraÂpan hidup. Demensia bukan suatu hal yang lumrah dan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius.
“Dengan demikian jumlah lansia (lebih dari 60 tahun) juga akan semakin meningÂkat jumlahnya. Peningkatan jumlah lansia ini membawa dampak di bidang kesehatan seÂhingga pola penyakit akan bergeser ke arah penyakit yang berhubungan dengan proses degeneratif otak, diantaranya demensia yang di Indonesia popular dengan sebutan pikun,†tutur Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor, Dr Lahargo Kembaren SpKJ.
Keberadaan orang tua yang pikun akan menjadi masalah yang besar terutama dalam perawatan karena penderita ini membutuhÂkan perawatan paripurna sepanjang hari, hal ini disebabkan pada penderita terjadi gangÂguan kognitif dan perilaku yang akan memÂberikan gangguan pada aktivitas harian dan fungsi sosialnya.
Selain akan menguras tenaga dan biaya untuk perawatannya juga menimbulkan stress pada seluruh anggota keluarga. Demensia dibagi menjadi demensia alzheimer yang diÂtandai dengan penurunan fungsi otak yang perlahan dan bertahap, ada juga demensia vaskular yang ditandai dengan penurunan yang cepat dan mendadak dari fungsi otak, dan demensia lainnya.
“Demensia bila dikenal secara dini dan mendapat penatalaksanaan yang tepat dapat dicegah, dihambat progresifitasnya bahkan disembuhkan pada beberapa keadaan sehingÂga penderita dapat mempertahankan kualitas hidupnya,†pungkasnya.