MANILA TODAYÂ – Presiden Joko Widodo mengatakan keempat orang anak buah kapal yang disandera keÂlompok bersenjata di Filipina sejak 15 Maret lalu, sekarang sudah dibeÂbaskan. Dalam waktu dekat keemÂpat warga negara Indonesia tersebut akan diserahkan pemerintah Filipina kepada pemerintah Indonesia.
“Sekarang mereka bersama pihak otoritas Philipina,†kata Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (11/5/2016).
Keempat sandera yang dimaksud Jokowi adalah anak buah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Christy yang dirompak kelompok bersenjata di Filipina saat dalam perjalanan kemÂbali dari Cebu, Filipina menuju TaraÂkan, Kalimantan Utara, 15 April 2016.
Saat terjadi pembajakan, ada tiga orang awak kapal lainnya yang juga WNI berada di atas kapal, tapi peÂnyandera membebaskan mereka. KeÂtiganya adalah Harwandi (38), Petrus Karel Eduard Kaya (44) dan Ismail Birahim (22). Selain ketiganya, pemÂbajak juga melepaskan 2 awak kapal asal Myanmar.
Pembajakan kapal oleh kelompok bersenjata di Filipina ini adalah yang kedua kalinya. Peristiwa pertama meÂnimpa kapal Brahma 12 dan Anand 12 di perairan Filipina selatan, setengah bulan sebelum pembajakan pertama. Sebanyak 10 WNI disandera oleh jarÂingan kelompok bersenjata yang terÂafiliasi dengan Abu Sayyaf. Lewat neÂgosiasi, mereka berhasil dibebaskan, bulan lalu.
Jokowi mengatakan keempat sanÂdera yang dibebaskan terakhir terseÂbut dalam kondisi baik. Menurut dia, pembebasan keempat sandera itu berÂjalan lancar berkat kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerÂintah Filipina. “Ini berarti pertemuan trilateral antara Filipina, Indonesia, dan Malaysia di Yogyakarta pada 5 Mei 2016 lalu sudah memberikan hasil,†kata Jokowi.
(Yuska Apitya/net)