Menurut Iwan, selain dua penciri diatas yang sulit diwu­judkan, penurunan angka ke­miskinan menjadi 5 persen pun sulit terwujud. Pasalnya, hingga kini, Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor mencatat an­gka kemiskinan di Bumi Tegar Beriman baru mencapai 9,11 persen dari 5,3 juta penduduk.

Bupati Bogor, Nurhayanti menegaskan, visi menjadi kabu­paten termaju di Indonesia tidak akan dibatalkan. Menurutnya, perubahan RPJMD tidak berarti visi dihilangkan.

BACA JUGA :  Sambut Pilkada 2024, PDI-P dan Gerindra Kota Bogor Mulai Berkoalisi

“Siapa yang menghilangkan? Ada-ada saja. Memang itu akan dirubah. Tapi, itu bukan berarti visi kabupaten termaju hilang atuh. Nanti kan ada pemba­hasan dulu,” kata Nurhayanti lewat pesan singkatnya.

Informasi yang dihimpun Bogor Today, selain RPJMD, Ka­mis (19/5/2016), Bappeda juga akan meng­gelar Forum Konsultasi Publik Pe­rubahan R e n ­cana Pem­b a n ­g u n a n Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005- 2025 bersamaan dengan RPJMD.

BACA JUGA :  ASB Dukung MTQ Kota Bogor di Pentas Nasional, DPRD Siapkan Anggaran "Kadedeuh"

Jika ditelaah, masih ada dela­pan indikator kabupaten terma­ju yang belum dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Dari 25 penciri, baru 15 dianta­ranya yang telah mencapai tar­get. Sementara dua penciri be­lum bisa dihitung karena adanya metode perhitungan baru dari pusat, sedangkan sisa delapan penciri belum mencapai target.

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================