Memaksimalkan kelompok-kelompok masyarakat untuk kam­panye dan sosialisasi pencega­han kekerasan terhadap anak bisa menjadi langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk mencegah agar berbagai macam kasus terhadap anak tidak terulang. Kelompok pengajian, PKK, posyandu, perte­muan RT dan RW, tim ronda kam­pung dll merupakan salah satu wadah yang bisa dimaksimalkan.

Apalagi saat ini sudah ada un­dang-undang desa, warga desa bisa membuat semacam upaya-upaya pencegahan kekerasan terhadap anak melalui peraturan desa. Upaya-upaya pencegahan kekerasan terha­dap anak bisa dilakukan secara siste­matis dan terprogram. Partisipasi warga bisa menjadi lebih besar den­gan adanya peraturan desa terse­but. Di kota-kota besar usaha-usaha pencegahan juga bisa dilakukan dengan sama-sama memaksimalkan peran organisasi, komunitas, dan instansi-instansi yang ada.

BACA JUGA :  TIPS JITU BERHENTI MEROKOK

Di lingkungan rumah biasakan anak untuk hidup rapi dan sopan dalam berpakaian, terutama pada anak perempuan. Selanjutnya dengarkan apa yang diceritakan anak dalam membuka diri pada orang tua, kemudian jangan suka berceramah, karena anak tidak suka diceramahi, dan gunakan bahasa yang tepat. Selain itu, yang paling utama adalah gunakan pendekatan secara agama..

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

Di sekolah yang selama ini juga banyak ditemui berbagai kasus kekerasan terhadap anak perlu melakukan pengawasan yang di­lakukan secara terus menerus. Perlu ada tindakan yang sistematis dan terprogram dari sekolah agar kasus kekerasan terhadap anak tidak kembali terjadi. Dinas pen­didikan perlu turun tangan men­dukung upaya-upaya pencegahan kekerasan terhadap anak khusus­nya yang terjadi di sekolahan atau dilakukan oleh pegawai maupun guru di sekolah tersebut. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================