bojong-kulurGUNUNGPUTRI– Warga Pe­rumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gu­nungputri merasa dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Banjir yang kunjung dibe­nahi membuat mereka berniat hengkang ke Kota Bekasi.

Perwakilan warga, Triherman­tyo mengatakan, masyarakat se­tempat bakal menggelar deklarasi menuntut pindah wilayah admi­nistratif ke Kota Bekasi yang hanya berjarak selemparan batu dari tempat mereka tinggal.

“Hari Minggu (22/5/2016), kami akan deklarasikan tuntu­kan kami di arena car free day, Bundaran Villa Nusa Indah 2,” kata Tri, Kamis (19/5/2016).

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi menanggapinya den­gan sedikit gusar. Pasalnya, pem­berian perizinan tanpa memikir­kan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) jadi penye­bab banjir yang selalu hadir.

“Urusan sungai atau aliran air itu kan urusan PSDA. Nah, makanya semua untuk pemer­intahan harus turn tangan menyelesaikan ini. Intinya, pemerintah jangan mudah mengeluarkan izin tanpa men­ganalisa dampak lingkungan yang ada,” tukasnya.

BACA JUGA :  Halalbihalal ASN Kota Bogor, Bima Arya Titip Tetap Berjuang Untuk Kebaikan

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno mengungkapkan deklarasi warga Perumahan Villa Nusa Indah, merupakan hal wajar.

Menurutnya, hal tersebut jus­tru harus didengarkan sebagai bahan koreksi bagi Pemerintah Kabupaten Bogor. “Itu bagian dari protes yg mungkin selalu mereka rasakan. Jadi wajar kalau ada aksi atau demo untuk mengungkapak­an aspirasinya,” kata Wasto.

Wasto menilai, jika masalah yang sering dirasakan warga lalu meminta solusinya ingin ber­gabung dengan Bekasi, maka tidak sederhana juga. Jika ingin men­gubah administrasi wilayah terse­but sebagai bagian dari Kota Beka­si, belum tentu menjadi solusi.

“Apakah permintaan atau kes­impulan itu sudah sedemikian dipikirkan atau karena hanya sekedar memang ingin diperha­tikan karena tidak puas dengan kepemerintahan Kabupaten Bo­gor,” tutur Wasto.

BACA JUGA :  Bima Arya Ajak Ratusan PKWT Ngaliwet, Siap Perjuangkan Kesejahteraan

Wasto lebih memilih Pemkab Bogor memperhatikan sungguh apa saja keluhan warga yang menjadi masalah. Selanjutnya, pemkab bersama warga bisa mempertimbangkan solusi yang terbaik.

Wajar, kata Wasto, jika Pemer­intah Kota Bekasi mempersilah­kan mereka bergabung. “Mereka kan warga Indonesia, Bekasi juga wilayah indonesia. Siapapun yang mau hidup di indonesia mencari tempat nyaman, harus diterima dengan lapang dada,” jelas Wasto.

Keluhan banjir dan telatnya Pemkab Bogor merespon bantuan menjadi salah satu alasan warga perumahan Villa Nusa Indah ingin bergabung dengan Bekasi. Letak perumahan tersebut juga berdeka­tan dengan Perumahan Pondok Gede Permai yang kerap terjadi banjir, namun warga Villa Nusa Indah beranggapan Pemkot Bekasi lebih cepat tanggap saat ada ben­cana. (Rishad Noviansyah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================