“Sementara tersangka ini beÂlum ada, polisi masih dalam peÂnyidikan, penyidikan itu mencari mengumpulkan saksi-saksi dan barang bukti,†kata Suparmo.
Barang bukti yang disita polisi berupa alat curet, gunting, obat-obatan, dan banyak alat bukti lainÂnya. Polisi juga melakukan olah TKP, namun sempat terhalangi ruÂangan yang terkunci hingga kemuÂdian memanggil ahli kunci untuk membuka ruangan.
Dua orang diamankan dalam penggerebekan itu. “Dua-duanya karyawan, (bagian) administrasi,†kata Kepala Dinas Kesehatan PemÂprov DKI Jakarta, Koesmedi PriÂharto.
Koesmedi mengatakan, piÂhaknya menggerebek klinik itu atas adanya informasi masyarakat yang mengeluhkan praktik aborsi. “Itu laporan keluhan masyarakat yang masuk WA (Whatsapp) Pak Gubernur (Basuki Tjahaja PurÂnama) lalu kita tindaklanjuti,†ujarnya.
Informasi yang dihimpun, penggerebekan dilakukan oleh DiÂnas Kesehatan Pemprov DKI JakarÂta dan anggota Polda Metro Jaya, Kamis (19/5/2016) sore. Aparat gabungan mendatangi sebuah rumah mewah berlantai 1 di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
“Iya benar itu. Aku belum dapat laporan lengkapnya. Hanya penggerebekan di sana,†ujar KeÂpala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Koesmedi Priharto saat dikonfirmasi wartawan.
Secara terpisah dijelaskan oleh Kepala Bidang Pelayanan KesehatÂan Pemprov DKI, Tienke Maria Margareta, bahwa penggerebekan dilakukan setelah tim dapat lapoÂran dari masyarakat. Sejumlah bukti-bukti di lokasi telah dikumÂpulkan olehnya. “Kami dapat lapoÂran masyarakat. Beberapa barang bukti sudah kami kumpulkan. Ada pengguguran kandungan iya,†beÂber Tienke. (*)