BOGOR, Today – Tahun ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka dua program studi (Prodi) baru, yakni ProÂgram Studi Aktuaria dan Program Studi Teknologi Hasil Ternak (THT). ProÂgram Studi Aktuaria di bawah naungan Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sedangan Program StuÂdi THT berada di bawah naungan DeÂpartemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Fakultas Peternakan (Fapet).
“Kedua prodi ini baru dibuka unÂtuk jalur Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI) 2016 dengan kuota masing-masing prodi 40 orang. Sementara itu, untuk program PendidiÂk a n Diluar Domisili (PDD) IPB d i Sukabumi, kuota yang disediakan adalah 30 orang unÂtuk masing-masing prodi (Agronomi dan Hortikultura, AGH dan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, ESL). Jadi, tambahan kuoÂta mahasiswa baru tahun ini ada 140 orang,†ujar Wakil Rektor Bidang AkaÂdemik dan Kemahasiswaan IPB, Yonny Koesmaryono.
Ada lima perguruan tinggi negeri yang mendapat mandat dari KemenÂristekdikti untuk membuka prodi aktuÂaria yakni IPB, UI, UGM, ITS dan ITB. Program studi S1 Aktuaria IPB meruÂpakan program sarjana bidang aktuaria pertama di Indonesia. Seperti halnya dokter, insinyur, pilot, penyuluh dan beberapa profesi lain, ahli aktuaria (akÂtuaris) merupakan profesi yang berkemÂbang seiring dengan semakin majunya peradaban dan semakin beragamnya kebutuhan manusia.
Yonny mengatakan, aktuaris sering disebut sebagai arsitek finansial atau ahli matematika sosial. SebÂutan ini, terang Yonny, dikÂarenakan kombinasi daya analisis dan kemamÂpuan bisnis unik yang mereka miliki dalam menghadapi tantangan finansial dan sosial yang makin berat dan beraÂgam.
Sementara itu, IPB pernah memiliki Program Studi THT hingga tahun 2005. Karena ada restrukturisasi, prodi terseÂbut dilebur dengan Departemen IPTP. Hal yang sama terjadi juga di seluruh perguruan tinggi lain yang memiliki Fakultas Peternakan.
“Tahun ini, kita re-open lagi prodi THT karena kebutuhan dan konsumsi kita terhadap hasil ternak yang besar. Prodi THT memiliki tugas menyiapÂkan tenaga terdidik dan terampil untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pengembangan pengolahan hasil ternak.
Kehadiran Program Studi THT memÂperluas bidang keilmuan dan pelengkap hulu-hilir di Departemen IPTP,†ungkap Dekan Fakultas Peternakan, Yamin.
Untuk mendapatkan gelar sarjana dari kedua program studi ini, mahasiswa harus menyelesaikan masa studi selama empat tahun atau 146 SKS untuk Sarjana Aktuaria dan 144 SKS untuk Sarjana PeÂternakan.
(Latifa Fitria)
Bagi Halaman