DSC_5809BOGOR, Today – Tahun ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka dua program studi (Prodi) baru, yakni Pro­gram Studi Aktuaria dan Program Studi Teknologi Hasil Ternak (THT). Pro­gram Studi Aktuaria di bawah naungan Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sedangan Program Stu­di THT berada di bawah naungan De­partemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Fakultas Peternakan (Fapet).

“Kedua prodi ini baru dibuka un­tuk jalur Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI) 2016 dengan kuota masing-masing prodi 40 orang. Sementara itu, untuk program Pendidi­k a n Diluar Domisili (PDD) IPB d i Sukabumi, kuota yang disediakan adalah 30 orang un­tuk masing-masing prodi (Agronomi dan Hortikultura, AGH dan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, ESL). Jadi, tambahan kuo­ta mahasiswa baru tahun ini ada 140 orang,” ujar Wakil Rektor Bidang Aka­demik dan Kemahasiswaan IPB, Yonny Koesmaryono.

Ada lima perguruan tinggi negeri yang mendapat mandat dari Kemen­ristekdikti untuk membuka prodi aktu­aria yakni IPB, UI, UGM, ITS dan ITB. Program studi S1 Aktuaria IPB meru­pakan program sarjana bidang aktuaria pertama di Indonesia. Seperti halnya dokter, insinyur, pilot, penyuluh dan beberapa profesi lain, ahli aktuaria (ak­tuaris) merupakan profesi yang berkem­bang seiring dengan semakin majunya peradaban dan semakin beragamnya kebutuhan manusia.

Yonny mengatakan, aktuaris sering disebut sebagai arsitek finansial atau ahli matematika sosial. Seb­utan ini, terang Yonny, dik­arenakan kombinasi daya analisis dan kemam­puan bisnis unik yang mereka miliki dalam menghadapi tantangan finansial dan sosial yang makin berat dan bera­gam.

Sementara itu, IPB pernah memiliki Program Studi THT hingga tahun 2005. Karena ada restrukturisasi, prodi terse­but dilebur dengan Departemen IPTP. Hal yang sama terjadi juga di seluruh perguruan tinggi lain yang memiliki Fakultas Peternakan.

“Tahun ini, kita re-open lagi prodi THT karena kebutuhan dan konsumsi kita terhadap hasil ternak yang besar. Prodi THT memiliki tugas menyiap­kan tenaga terdidik dan terampil untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pengembangan pengolahan hasil ternak.

Kehadiran Program Studi THT mem­perluas bidang keilmuan dan pelengkap hulu-hilir di Departemen IPTP,” ungkap Dekan Fakultas Peternakan, Yamin.

Untuk mendapatkan gelar sarjana dari kedua program studi ini, mahasiswa harus menyelesaikan masa studi selama empat tahun atau 146 SKS untuk Sarjana Aktuaria dan 144 SKS untuk Sarjana Pe­ternakan.

(Latifa Fitria)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================