IMG_20160521_200809BOGOR, TODAY – Me­nikmati kebab mung­kin sudah menjadi hal yang biasa, namun bagaimana jika kita menikmati kebab berukuran jumbo?

Kebab jumbo yang berukuran hampir sama dengan lengan ukuran dewasa ini dapat dijumpai di Jalan Empang Blok Wahir No 51, Bogor. Shafa Kebab, itulah nama jajanan kuliner legendaris ini. Shafa Kebab mi­lik Muhammad telah berdiri selama 12 tahun si­lam.

Pria berusia 72 tahun ini menceritakan, sebelum ia menjalani usaha kebab, dirinya telah lama berke­cimpung di dunia usaha mebel. Hingga pada ta­hun 2004, akhirnya Mu­hammad memutuskan un­tuk menekuni usaha Shafa Kebab.

Sebelum Shafa Ke­bab ramai dipenuhi oleh pelanggan, Muhammad juga pernah mengalami kesulitan menjual kebab jumbo terse­but.

“Awalnya hanya dua sampai tiga kebab saja yang terjual. Mungkin dulu karena orang be­lum tau dan tempat­nya masih tidak sera­mai sekarang,” ungkap Muhammad.

Setelah belasan ta­hun ‘mangkal’, kini hampir setiap hari Shafa Kebab ramai di­penuhi oleh para muda-mudi Kota Bogor. Jangan heran, untuk menci­cipi Shafa Kebab pun harus rela men­gantre demi merasakan kelezatan kebab jumbo ini.

“Kami buka dari pukul 17.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Jika untuk malam minggu biasanya lebih lama dan lebih ramai, tapi tergantung habisnya makanan juga,” terangnya.

Saat memulai usaha Shafa Ke­bab, Muhammad mengaku, dirinya hanya mengeluar­kan modal senilai Rp 4 juta saja. “Jika keun­t u n g a n dalam per­harinya saat ini bisa m e n ­capai Rp 2,5 juta,” ungkap Mu­ham­mad.

Harga yang di­tawarkan oleh Shafa Kebab memang ter­golong murah dan sangat co­cok di kantong para remaja. Kebabnya dimu­lai dari harga Rp 9 ribu hingga ke­bab jumbo seharga Rp 20 ribu. Isi dari Shafa Kebab berupa daging, sayur, keju, sambal, saus tomat dan dibalut oleh bumbu-bumbu lainnya yang membuat rasa ke­bab ini menjadi terasa orisinil.

Banyaknya usaha kebab di Kota Bogor tidak menciutkan nyalinya untuk tetap bertahan merintis usaha ini, bahkan dirin­ya mengaku senang dengan ban­yaknya kompetitor.

“Tidak masalah dengan ad­anya kompetitor. Justru saya senang. Saya tidak menganggap mereka adalah saingan saya. Ban­yak juga mereka yang usaha ke­bab tapi beli roti atau dagingnya ke saya juga. Intinya, laku tidak laku serahkan saja kepada Allah,” ungkapnya.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================