BOGOR, TODAY – MeÂnikmati kebab mungÂkin sudah menjadi hal yang biasa, namun bagaimana jika kita menikmati kebab berukuran jumbo?
Kebab jumbo yang berukuran hampir sama dengan lengan ukuran dewasa ini dapat dijumpai di Jalan Empang Blok Wahir No 51, Bogor. Shafa Kebab, itulah nama jajanan kuliner legendaris ini. Shafa Kebab miÂlik Muhammad telah berdiri selama 12 tahun siÂlam.
Pria berusia 72 tahun ini menceritakan, sebelum ia menjalani usaha kebab, dirinya telah lama berkeÂcimpung di dunia usaha mebel. Hingga pada taÂhun 2004, akhirnya MuÂhammad memutuskan unÂtuk menekuni usaha Shafa Kebab.
Sebelum Shafa KeÂbab ramai dipenuhi oleh pelanggan, Muhammad juga pernah mengalami kesulitan menjual kebab jumbo terseÂbut.
“Awalnya hanya dua sampai tiga kebab saja yang terjual. Mungkin dulu karena orang beÂlum tau dan tempatÂnya masih tidak seraÂmai sekarang,†ungkap Muhammad.
Setelah belasan taÂhun ‘mangkal’, kini hampir setiap hari Shafa Kebab ramai diÂpenuhi oleh para muda-mudi Kota Bogor. Jangan heran, untuk menciÂcipi Shafa Kebab pun harus rela menÂgantre demi merasakan kelezatan kebab jumbo ini.
“Kami buka dari pukul 17.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Jika untuk malam minggu biasanya lebih lama dan lebih ramai, tapi tergantung habisnya makanan juga,†terangnya.
Saat memulai usaha Shafa KeÂbab, Muhammad mengaku, dirinya hanya mengeluarÂkan modal senilai Rp 4 juta saja. “Jika keunÂt u n g a n dalam perÂharinya saat ini bisa m e n Âcapai Rp 2,5 juta,†ungkap MuÂhamÂmad.
Harga yang diÂtawarkan oleh Shafa Kebab memang terÂgolong murah dan sangat coÂcok di kantong para remaja. Kebabnya dimuÂlai dari harga Rp 9 ribu hingga keÂbab jumbo seharga Rp 20 ribu. Isi dari Shafa Kebab berupa daging, sayur, keju, sambal, saus tomat dan dibalut oleh bumbu-bumbu lainnya yang membuat rasa keÂbab ini menjadi terasa orisinil.
Banyaknya usaha kebab di Kota Bogor tidak menciutkan nyalinya untuk tetap bertahan merintis usaha ini, bahkan dirinÂya mengaku senang dengan banÂyaknya kompetitor.
“Tidak masalah dengan adÂanya kompetitor. Justru saya senang. Saya tidak menganggap mereka adalah saingan saya. BanÂyak juga mereka yang usaha keÂbab tapi beli roti atau dagingnya ke saya juga. Intinya, laku tidak laku serahkan saja kepada Allah,†ungkapnya.
Bagi Halaman